Analis intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro, memperkirakan bahwa konflik antara Iran dan Israel berpotensi menimbulkan dampak serius secara ekonomi dan politik, baik di dalam negeri maupun secara global.
Ngasiman Djoyonegoro menyampaikan pandangannya terkait serangan udara Iran terhadap Israel sebagai respons atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah awal bulan April.
“Serangan ini terjadi di jalur perdagangan dunia, yang akan mengganggu ekonomi global,” ujar Ngasiman dalam keterangan resminya di Jakarta.
Dia memperingatkan bahwa gangguan pada Terusan Suez dapat menghambat distribusi komoditas energi dan pangan dunia, seperti minyak bumi dan gandum.
“Dampaknya bisa termasuk kenaikan harga minyak dan pangan, yang perlu disiapkan dalam APBN untuk mengatasi situasi ini,” tambahnya.
Selain dampak ekonomi, Ngasiman juga menyoroti meningkatnya ketegangan politik global, dengan potensi konflik Iran-Israel berubah menjadi perang proksi.
“Blok Barat akan mendukung Israel, sementara Blok Timur akan mendukung Iran, yang berpotensi meningkatkan ketegangan global,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa konflik ini juga dapat meningkatkan polarisasi politik di dalam negeri, khususnya menjelang Pilkada 2024, dan menekankan perlunya fokus pada penyelesaian konflik Israel-Palestina.
“Pemerintah perlu fokus pada diplomasi untuk menciptakan perdamaian global dan mencegah eskalasi konflik,” pungkasnya.
Komentar