Jakarta, – BP: Amerika Serikat diguncang oleh upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden dan calon presiden Donald Trump, yang terjadi saat kampanye di Pennsylvania. Insiden ini menyebabkan satu kematian dan dua luka parah, memicu gelombang reaksi dari Trump yang menyerukan persatuan dalam momen tegang tersebut.
Trump, melalui platform Truth Social, menyampaikan, “Hanya Tuhan yang mencegah hal yang tidak terpikirkan itu terjadi.” Dia menegaskan keinginannya untuk tetap kuat dan tidak takut di hadapan ancaman kekerasan politik.
“Pada saat ini, lebih penting dari sebelumnya bahwa kita harus tetap bersatu, dan menunjukkan karakter kita yang sebenarnya sebagai orang Amerika, tetap kuat dan bertekad, dan tidak membiarkan kejahatan menang,” ujarnya, dilansir dari CNN Indonesia.
Insiden ini terjadi ketika Trump sedang berpidato dan tiba-tiba suara tembakan menggema. Secret Service dengan cepat merespons dan mengamankan Trump dari bahaya yang mengintai.
Pelaku diketahui menembak dari atap gedung di sekitar lokasi kampanye sebelum akhirnya ditembak mati oleh Secret Service. FBI telah menegaskan bahwa insiden ini adalah upaya pembunuhan terhadap Trump.
Kejadian ini memunculkan diskusi luas tentang keamanan dalam politik Amerika Serikat menjelang pemilu presiden mendatang. Masyarakat Amerika Serikat pun dibuat gelisah oleh kejadian yang menunjukkan intensitas polarisasi politik di negara tersebut.
Komentar