Jakarta, harianbatakpos.com – Elon Musk resmi mundur dari jabatan Kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan Federal AS (DOGE), membawa gelombang berita besar yang menjadi sorotan dunia. Kata kunci utama Elon Musk mundur langsung jadi perbincangan hangat di awal bulan ini, terutama setelah Musk hanya menduduki jabatan tersebut selama sekitar 4 bulan dengan berbagai langkah efisiensi yang kontroversial.
Pada acara perpisahan di Ruang Oval, Presiden Donald Trump memuji keberhasilan Elon Musk mundur dari jabatan Kepala DOGE. Selama masa jabatannya, DOGE berhasil memangkas ribuan pekerjaan dan menghemat miliaran dolar, termasuk pemotongan sebagian besar bantuan luar negeri AS.
“Elon Musk mundur tidak berarti dia benar-benar pergi. Dia akan kembali dan hadir segera,” ucap Trump, sambil menyerahkan kunci emas dalam kotak kayu bertanda tangan kepadanya, sebuah simbol khusus yang hanya diberikan untuk orang-orang istimewa.
Musk sebelumnya memang telah mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan pemerintahan setelah masa jabatannya sebagai pegawai pemerintah khusus berakhir, tepatnya pada 30 Mei 2025. Di tengah perjalanan politiknya, hubungan intens Musk dan Trump semakin terlihat sejak masa kampanye Pilpres AS, di mana Musk menjadi pendukung utama Trump dan bahkan menyumbang sekitar US$75 juta atau setara Rp1,2 triliun.
Setelah kemenangan Trump melawan Kamala Harris dari Partai Demokrat, Musk pun ditunjuk sebagai kepala DOGE, membawa perubahan besar di minggu-minggu awal pemerintahan baru. DOGE mengguncang birokrasi, membubarkan badan-badan lama, menutup program lama, dan mengeluarkan mandat besar-besaran tanpa peringatan, yang akhirnya memicu puluhan ribu PHK.
Namun, Elon Musk mundur juga terkait dengan tekanan yang datang baik dari dalam maupun luar. Anggota kabinet mulai mengeluhkan pendekatan Musk, sementara para pemegang saham khawatir peran politiknya berdampak buruk bagi perusahaan-perusahaannya seperti Tesla, SpaceX, dan Starlink. Protes anti-Musk di gerai Tesla di AS dan Eropa semakin memperburuk penjualan dan menekan harga saham.
Kritik Musk atas rancangan undang-undang pajak Trump juga memicu ketegangan di Gedung Putih. Beberapa pejabat senior bahkan menganggap kritik itu sebagai bentuk pemutusan hubungan kerja dari pemerintahan.
Akhirnya, Elon Musk mundur untuk mengarahkan kembali fokus dan energinya ke bisnis pribadi, termasuk mengurangi sumbangan politik. Meski begitu, Musk memastikan ia tetap menjadi bagian dari lingkaran penasihat Trump. “Saya berharap tetap menjadi teman dan penasihat, dan tentu saja, jika ada sesuatu yang diinginkan presiden dari saya, saya akan melayani presiden,” ujar Trump.
Ikuti saluran harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar