Berita
Beranda » Berita » Setiap Bulan Dapat Kerjaan Secara Rutin, Yudi Lipek Mengaku “Dekat” dengan Dirut PDAM Tirtanadi

Setiap Bulan Dapat Kerjaan Secara Rutin, Yudi Lipek Mengaku “Dekat” dengan Dirut PDAM Tirtanadi

Kantor Tirtanadi Sumut Jalan SM Raja Medan. BP/Ist

Medan-BP: Keberadaan saya  sudah  tidak asing lagi di PDAM Tirtanadi Sumut dan awalnya  dekat  dengan pejabat Direktur Utama Tirtanadi Sumut Kabir Bedi. Jadi, tidaklah mengherankan kalau semua Kapal a Cabang (Kacab) dan sejumlah pejabat teras dan orang dalam mengenal  termasuk mendapatkan kerjaan secara rutin.

Hal itu dikatakan Yudi Lipek pada wartawan di Medan, Selasa (5/10/2021) menanggapi statement dari Dirut PDAM Tirtanadi Kabir Bedi yang menyebutkan adanya berbagai pihak yang meminta-minta proyek dengan mengancam dan mengatasnamakan keluarga dan petinggi Polisi.

“Apa iya saya selaku orang dekat dengan Dirut (Red) melakukan pengancaman itu. Kalau setahu saya yang melakukan pengancaman itu, tidak mengenal identitas dirinya  dan tidak dekat dengan petinggi di PDAM Tirtanadi Sumut itu,” terang Yudi sembari menambahkan, tidak mengancam sudah dikasi,lagian  ngapain pula mengancam,”

Dirkrimum Poldasu Kombes Ricko Taruna Mauruh Bungkam Ditanya Terkait Tersangka Penggelapan Mobil Tak Ditahan

Lagi pula, hampir semua Kepala Cabang PDAM Tirtanadi Sumut mengetahui kalau dirinya dapat jatah pengerjaan setiap bulan.  Dari fee proyek yang saya dapatkan dan setelah dijual kepada pihak lain, dipotong langsung oleh Kadis Umum bernitial N sebesar Rp 5 juta.

“Saya punya rekaman percakapan Watshap dan bukti-lainnya dan nantinya sebagai bukti jika diperlukan untuk membuka permainan di perusahaan plat merah Tirtanadi ini,” tegasnya.

Ditambahkannya, kedekatannya dengan Dirut Tirtanadi Kabir Bedi dan pemberian pekerjaan kepada dirinya setiap bulan  diketahui oleh Kadiv umum bernitial N. “ Untuk tu saya punya bukti -bukti  dan apakah Dirut mau mengorbankan N seperti yang pernah dialamai oleh Suheri  yang tersangkut hukum dan divonis pengadilan tanpa ada pembelaan dari jajaran Direksi PDAM Tersebut.

Saking dekatnya dengan Dirut Utama Kabir Bedi, sebulan lalu pernah mengikuti pertemuan di café sebelah SD Bayangkara Jalan H.Misbah Medan. Pada saat itu, pembicaraan menjelaskan permasalahan dengan melakukan bully terhadap Dirut PDAM Binjai F. Pada saat itu, jelas Yudi lagi, Dirut karena ada satu  keperluan pulang lebih awal dan ini bisa dibutikandengan rekaman CCTV dan kesaksian petugas parkir di lokasi tersebut.

Baliho Terduga Milik Global dan Sumo di Jalan Guru Patimpus Tak Ada Rekomendasi Izin dari Kelurahan? Ini Kata Kasi Trantib

“Jadi  keberadaan saya di PDAM Tirtanadi dan kedekatan dengan Dirut bukan hal asing lagi dan bisa ditanyakan dengan tenaga ahli Bidang Teknik. Dia megetahui setiap hari saya berhubungandengan Dirut Tirtanadi melalui hanpone dan whatshap.” katanya danmenduga ada pihak-pihak lain di luar PDAM Tirtanadi  yang menyudutkan dirinya.

Yudi juga menyebutkan, akan membawa masalah dugaan jual-beli proyek ke ranah hukum. “Kita mempunyai bukti awal yang kuat antara saya dan Kadiv Umum sesuai bukti screenshot percakapan dan rekening koran yang transfer kepada saya,” tegasnya,

Percakapan di WhatsApp itu, jelas Yudi lagi, salah satunya menagih sisa utang dari menjual proyek pengerjaan pagar di Kantor UPT PDAM Matubung senilai Rp269 juta dengan rincian :

Nilai Proyek Rp 269.000.000,- potong pajak 12,5% (PPn + PPh) total Rp 33.625.000,- jadi nilai proyek setelah potong pajak Rp 235.375.000,-  dijual ke pihak lain 10% dan hasil penjualan 10% Rp 23.537.500,- untuk dirinya.

Namun melihat percakapan melalui Screenshot di WhatsApp antara Yudi dengan salah seorang pejabat umum di PDAM Tirtanadi Sumut untuk pembayaran  sudah dicicil sebayak tiga kali tampa diberikan Surat Perintah Kerja (SPK) sebagai bukti awal untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Pembayaran pertama Rp 15 jt pembayaran ke dua 2 jt dan pembayaran ke tiga 2,5 jt jadi total fee yang sudah dibayarkan kepada Yudi sebesar Rp.19,5 jt dari Rp 23.537.500,-

Yudi menjelaskan lagi, sisa pembayaran kekurangan Rp4,3 juta belum dibayarkan. Hal itu terbukti fee yang sudah dikirimkan itu , melalui transfer bank dan diperkuat oleh print out rekening koran. “Sudah ku transfer nanti ini dicocokkan,” kata Yudi menirukan ucapan pejabat umum tersebut. Saksi sangat banyak. Artinya, untuk membantah hal itu hak dia. Kita serahkan bukti-bukti ke penyidik dan Kadiv Umum akan diperiksa penyidik nanti, Bukti-bukti akan diserahkan benar atau tidak dia mafia proyek di Tirtanadi,” imbuh Yudi.

Tentang hal itu, kuncinya di Kadiv Umum, karena setiap membagikan proyek minta izin dari Dirut. Dalam percakapan WA, kapan, aku tanyakan bos. Atau Tirtanadi tahu aku punya kerja di Tirtanadi dan ada percakapan dengan Kepala cabang Martubung.

Makanya, boleh-boleh saja hal ini dibantah. Silahkan dia membantah. Karena saya mempunyai dan didukung bukti yang kuat selain screenshot dan direkening koran milik saya.  Bukti itu saya serahkan dengan tim pengacara, kitabuktikan kebenaran itu. Tunggu tanggal mainnya kalau ditangani oleh penyidik nanti. Lagian, mengapa dia (red-dirut) mengutus orang untuk membujuk saya. Kalau itu tidak benar,” tandas Yudi.

Tunggu kita ketemu di depan penyidik. Tim lowyer saya sudah dikonfrontir dengan Kadiv Umum. “Apakah Kadiv Umum bisa menjadi tumbal terhadap permasalahan ini. Karna saya punya kerjaan rutin di Tirtanadi,” Tegas Yudi lagi.

Tidak Tahu

Secara terpisah Direktur Utama PDAM Tirtanadi Sumut Kabir Bedi ketika dikonfirmasi tentang adanya dugaan jual-beli proyek di BUMD Plat merah milik Pemprovsu itu mengatakan, masalah proyek tidak tahu dan kalau ada  buktinya kasikan aja buktinya.

“Saya tidak tahu ada jual-beli proyek. Kalau ada sama siapa dan coba diminta  buktinya. Saya tidak tahu dan seharusnya tidak ada jual beli proyek di Tirtanadi,” tegas Dirut Tirtanadi itu melalui ponselya, Selasa (6/10/2021)

Menjawab pertanyaan seandainya ada anggotanya yang diduga terlibat jual beli proyek di PDAM Tirtanadi itu, Kabir Bedi mengatakan, akan diproses. Kedua, setahu saya, kami yang diancam-ancam oleh Yudi Lipek membawa nama keluarga petinggi Polda minta-minta poyek. Kami akan memberikan buktinya, itu ada,”.

Dikatakannya, kadang-kadang dia ada minta proyek tidak dikasi difitnahnya. “Makanya kami transparan, karena PDAM kita Perusahan Negara, perusahaan pemerintah dan perusahaan rakyat  kita mengelola secara transparan karena milik rakyat.

“Kadang-kadang semua itu fitnah dan apakah yang begitu apa benar semua. Antara saya dengan dia lain pola pikirnya. Tidak sama, saya orang professional dan ada yang ditanggapi dan ada yang tidak perlu ditanggapi,” kata Kabir Bedi. (BP/EI)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *