JAKARTA-BP: Dollar Index, yang mencerminkan posisi greenback terhadap 6 mata uang utama dunia, menanjak sebesar 0,47% ke 95,53 hingga pukul 20.15 WIB hari ini. Capaian itu merupakan yang tertinggi dalam setahun, atau sejak pertengahan Juli 2017.
Penguatan dolar AS masih disokong oleh persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali oleh the Federal Reserve/The Fed semakin mencuat.
Dalam testimoninya di hadapan House Financial Services Committee pada hari Rabu (18/7/2018), Gubernur the Federal Reserve Jerome Powell mengulangi apa yang disampaikannya di hadapan Senate Banking Committee pada hari Selasa (17/7/2018), bahwa bank sentral masih akan menaikkan suku bunga acuan secara bertahap.
Pasca testimoni Powell, probabilitas the Fed menaikkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini naik menjadi 58,2% dari posisi sebelumnya yang sebesar 56,2%.
Di sisi lain, probabilitas bahwa bank sentral AS hanya akan menaikkan sebanyak 3 kali pada tahun ini turun menjadi 31,8%, dari yang sebelumnya 34,9%. Artinya, semakin banyak pelaku pasar yang percaya bahwa akan ada kenaikan sebanyak 2 kali lagi di sisa tahun ini (4 kali secara total).
Data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) juga belum berhenti menelurkan hasil yang positif. Teranyar, jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan untuk pengangguran tercatat berkurang secara mengejutkan ke level terendahnya dalam lebih dari 48,5 tahun terakhir, di sepanjang pekan lalu.
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran di AS jatuh sebanyak 8.000 orang ke 207.000 orang dalam sepekan yang berakhir tanggal 14 Juli, mengutip rilis data dari Departemen Tenaga Kerja AS. Angka ini merupakan yang terendah sejak Desember 1969.
Pencapaian tersebut juga jauh lebih rendah daripada konsensus yang dihimpun Reuters, yang memperkirakan adanya kenaikan menjadi 220.000 orang.
Data ini mengindikasikan pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam yang solid. Sebelumnya, ekonomi AS menciptakan 213.00 lapangan kerja pada bulan Juni 2018, dengan tingkat pengangguran meningkat 0,2% ke 4%. Hal ini lantas menunjukkan semakin banyak warga AS yang memasuki pasar tenaga kerja, sebagai tanda memulihnya keyakinan pada prospek lapangan pekerjaan di negeri adidaya. (cnbci/TA)
Komentar