Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin, membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, termasuk program-program prioritas presiden terpilih, seperti makan siang gratis tahap awal yang diusulkan oleh calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa dalam sidang tersebut, RKP 2025 dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 dibahas dengan memperhitungkan program-program presiden terpilih. Salah satu program yang dibahas adalah makan siang gratis tahap awal.
Bahlil menjelaskan bahwa pembahasan program makan siang gratis ini sebagai langkah antisipasi dan simulasi dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Meskipun perhitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI belum final, pembahasan tersebut dilakukan sebagai upaya menyusun asumsi APBN.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyampaikan bahwa pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin membahas program-program prioritas presiden terpilih. Terkait program makan siang gratis, Airlangga menyebut bahwa pemerintah sudah memiliki data jumlah ibu hamil, balita, dan anak-anak sekolah, sehingga dapat dihitung anggaran untuk makan siang gratis.
Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah fokus pada pagu indikatif dan program-program prioritas, sejalan dengan hasil resmi penghitungan KPU terkait presiden dan wakil presiden terpilih. Sri Mulyani menambahkan bahwa target defisit APBN 2025 juga harus mencakup program-program prioritas presiden terpilih.
Meskipun pembahasan tersebut dilakukan di tengah belum finalnya perhitungan suara, langkah-langkah ini dianggap sebagai antisipasi dan simulasi untuk menyusun rencana kerja pemerintah ke depan.
Komentar