Medan, HarianBatakpos.com – Seorang siswa SMP di Surabaya mengalami perundungan yang sangat serius selama tiga tahun oleh enam orang temannya. Kasus ini mencakup kekerasan verbal dan fisik, termasuk tindakan yang sangat merendahkan seperti ditelanjangi di depan umum. Pengacara korban, Johan Widjaja, mengungkapkan bahwa perundungan ini sudah dimulai sejak masa orientasi, membuat korban mengalami trauma yang mendalam.
“Pelaku itu mengatakan [korban] seperti babi, anjing, terus kemudian melakukan penganiayaan dengan memukul, menendang,” kata Johan pada Jumat (13/12). Korban bahkan mengalami tekanan mental yang begitu berat hingga sempat berencana mengakhiri hidupnya, dikutip dari cnnindonesia.com.
Respons Pihak Sekolah yang Memprihatinkan
Meskipun korban telah melaporkan perundungan ini kepada pihak sekolah berkali-kali, tindakan tegas dari pihak sekolah tidak pernah diambil. Johan menjelaskan bahwa ketika korban melapor, alih-alih mendapatkan dukungan, ia malah dibentak dan dianggap bercanda. “Sudah dari kelas 1 [korban melapor ke sekolah], cuma enggak ada tindakan yang tegas,” ujar Johan.
Lebih parahnya lagi, pihak sekolah diduga menawarkan suap sebesar Rp500 ribu kepada korban agar mau mencabut laporannya. Ini menunjukkan bahwa pihak sekolah tidak hanya gagal melindungi siswa, tetapi juga berperilaku tidak etis.
Penanganan Kasus oleh Polisi
Setelah berulang kali mengalami perundungan, korban melaporkan kasusnya ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada 11 Oktober 2024.
Kasus ini sudah terdaftar dan penyelidikan sudah dimulai, dengan sembilan saksi telah dipanggil untuk memberikan keterangan.
“Kami akan lakukan pemeriksaan psikiatri pada korban terkait dampak psikologis yang dialaminya pasca perundungan,” ungkap AKP M Prasetyo, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan hati-hati, mengingat bahwa korban adalah anak di bawah umur. Mereka menyadari pentingnya perlindungan psikologis pada anak dan berusaha mencegah trauma lebih lanjut.
Kasus perundungan yang dialami siswa SMP di Surabaya ini adalah contoh nyata betapa pentingnya intervensi yang cepat dan efektif dari pihak sekolah dan lembaga terkait.
Diperlukan tindakan tegas untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dan memastikan lingkungan sekolah yang aman bagi semua siswa.
Komentar