Medan, HarianBatakpos.com – Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, Polres Bogor telah berhasil mengungkap praktik ilegal dalam distribusi Minyakita di sebuah gudang di Desa Cijujung, Sukaraja. Penemuan ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga berpotensi menyebabkan lonjakan harga minyak di pasaran. Kolaborasi antara Polres Bogor dan Dinas Perdagangan serta Kementerian Pertanian menjadi kunci dalam pengungkapan kasus ini.
Tim penyidik menemukan kejanggalan dalam distribusi Minyakita yang mengarah pada penyelidikan lebih lanjut. Pada 7 Maret 2025, penggerebekan dilakukan dan ditemukan gudang yang dikelola oleh tersangka berinisial TRM. Modus operandi yang digunakan melibatkan pengambilan minyak dari berbagai daerah, seperti Tangerang dan Cakung, yang kemudian diproses ulang di gudang tersebut. “Seharusnya berat bersih Minyakita adalah satu liter, tetapi oleh tersangka dikurangi menjadi 750-800 ml,” jelas Kompol Rizka Fadhila, dikutip dari kompas.com.
Guru besar ekonomi memandang fenomena ini sebagai dampak dari ketidakpatuhan terhadap regulasi. Dengan kemampuan produksi mencapai 8 ton Minyakita per hari, TRM mampu menjual minyak dengan harga jauh di atas ketentuan pemerintah, meraup keuntungan hingga Rp 600 juta per bulan. Hal ini jelas menambah beban ekonomi bagi masyarakat yang sudah tertekan oleh harga minyak yang melambung.
Penggerebekan ini tidak hanya menyita barang bukti berupa mesin curah dan kemasan ilegal, tetapi juga menunjukkan pentingnya peran aparat dalam menjaga keadilan di pasar. TRM kini menghadapi ancaman hukuman yang cukup berat, hingga 5 tahun penjara.
Melalui pengungkapan kasus ini, Polres Bogor menunjukkan komitmen untuk melindungi konsumen dan memastikan ketersediaan bahan pokok yang berkualitas. Penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat mencegah praktik ilegal serupa di masa depan.
Komentar