Medan, HarianBatakpos.com – Isu penyelundupan bijih nikel ke China kembali mencuat dan menyeret dua nama besar: Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo, serta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Keduanya disebut oleh ekonom senior almarhum Faisal Basri dalam sebuah wawancara podcast yang kini viral.
Faisal mengungkap bahwa penyelundupan ekspor bijih nikel terjadi karena tingginya permintaan luar negeri meski kebijakan ekspor resmi telah dilarang sejak 2020. “Kalau dilarang, permintaan tetap tinggi, pasti ada yang nyelundup,” ujar Faisal. Ia juga menegaskan bahwa informasi ini diperolehnya langsung dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, Faisal membeberkan bahwa data ekspor nikel Indonesia mencatat nol sejak 2020, tetapi data dari ITC (International Trade Center) menunjukkan bahwa China tetap mengimpor 5,3 juta ton nikel dari Indonesia pada periode 2020-2022.
Temuan ini mengindikasikan adanya kebocoran besar yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah. Ia bahkan menyebut informasi lanjutan dari tim Kejaksaan dan KPK bahwa penyelundupan tak hanya terjadi pada nikel, namun juga komoditas lain.
Meski demikian, Faisal tidak mengungkap lebih jauh nama-nama lain yang terlibat karena masih dalam tahap penyelidikan.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar