Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama PT Pertamina EP melakukan pengeboran sumur eksplorasi Julang Emas (JLE)-001 di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Pengeboran ini merupakan bagian dari upaya mencari cadangan migas baru atau “giant discovery.”
Hudi D. Suryodipuro, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, menyatakan harapannya agar pengeboran sumur Julang Emas dapat menemukan cadangan migas yang masif. Ini dianggap sebagai langkah awal yang luar biasa pada awal tahun 2024, dengan potensi memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi migas nasional.
“Ini starting point yang luar biasa, di awal tahun 2024 karena eksplorasi yang masif tentu dapat memberikan dampak positif dan upaya yang dilakukan untuk menaikkan produksi migas nasional,” kata Hudi.
Eksplorasi migas di wilayah Sulawesi dilakukan secara intensif karena daerah ini diketahui memiliki potensi migas yang besar. Pengeboran eksplorasi sebelumnya di wilayah Sulawesi mencakup pengeboran Eksplorasi East Wolai (EWO)-001 dan West Wolai (WWO)-001 pada kuartal keempat tahun 2023.
Sumur Julang Emas (JLE)-001 terletak di Lapangan Donggi, Kabupaten Banggai, Sulteng. Pengeboran eksplorasi ini akan menggunakan rig PDSI #04.3 dan direncanakan mencapai kedalaman akhir sekitar 2000-an meter measured depth (mMD).
Pengeboran eksplorasi ini bertujuan untuk menguji dan mengevaluasi potensi kandungan migas dengan estimasi sumber daya sekitar 40 juta barel setara minyak (MMBOE) dari dua formasi target. Program pengeboran ini dijadwalkan berlangsung selama sekitar 80 hari hingga selesainya uji produksi. Keberhasilan pengeboran ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target produksi nasional, termasuk program 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari pada tahun 2030.
Komentar