Slovenia-BP: Pengakuan Slovenia terhadap negara Palestina memicu reaksi positif dan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi. Dalam pertemuannya dengan Menlu Slovenia, Tanja Fajon, di Ljubljana pada Rabu (26/6), Retno mengungkapkan penghargaan mendalam atas langkah Slovenia tersebut.
Langkah Bersejarah Slovenia
Slovenia memutuskan untuk mengakui negara Palestina pada 4 Juni lalu, menjadikannya negara anggota PBB ke-145 dan negara anggota Uni Eropa ke-10 yang mengambil langkah ini. “Saya sangat apresiasi bahwa Slovenia telah memutuskan untuk berada pada sisi sejarah yang benar. Hal ini menunjukkan kepemimpinan dan konsistensi Slovenia dalam menghormati hukum internasional dan Piagam PBB, termasuk untuk kasus Palestina,” ungkap Retno.
Dukungan Penuh untuk Palestina
Retno Marsudi menegaskan bahwa Slovenia secara konsisten mendukung kerja badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan telah menambah bantuannya, sama seperti Indonesia. Slovenia juga memberikan suara “yes” dalam setiap voting terkait Palestina di Dewan Keamanan PBB, tempatnya duduk sebagai anggota tidak tetap.
Kerja Sama Bilateral yang Menguat
Dalam pertemuan bilateral, Retno dan Fajon berfokus pada upaya peningkatan kerja sama ekonomi. Tren perdagangan dan investasi antara kedua negara terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Retno menyebut Pelabuhan Koper di Slovenia sebagai pelabuhan alternatif untuk masuknya barang Indonesia ke Eropa Tengah dan Timur.
Dorongan untuk Perdagangan dan Investasi
Indonesia mencatat surplus perdagangan dengan Slovenia, terutama dari ekspor batu bara. Kedua menlu membahas diversifikasi perdagangan termasuk produk kertas, alas kaki, fiber buatan, mesin elektronik, apparel, plastik, buku cetak, kapas, dan kendaraan bermotor. Retno juga mengundang Slovenia untuk berpartisipasi dalam 2nd Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) dan Trade Expo Indonesia (TEI) pada Oktober mendatang.
Upaya Meningkatkan Hubungan Bilateral
Kunjungan Retno merupakan yang pertama dalam 21 tahun, setelah kunjungan mantan Menlu Hassan Wirajuda pada 2003. Slovenia dan Indonesia bertekad untuk menyambung kembali hubungan bilateral mereka dan memperkuatnya.
Kesimpulan
Pengakuan Slovenia terhadap Palestina bukan hanya langkah simbolis, tetapi juga menjadi dasar kuat untuk memperkuat hubungan internasional dan dukungan terhadap perdamaian dunia. Apresiasi dan reaksi positif dari Menlu Retno Marsudi menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina dan memperkuat kerja sama internasional.
Komentar