Medan, harianbatakpos.com – Pasar Central atau yang dikenal dengan nama Pasar Pusat Pasar Medan identik dengan berkumpulnya pedagang dan pembeli dalam melakukan transaksi penjualan dan jual-beli.
Tidaklah mengherankan, jika pasar tradisional milik Pemko Medan yang dikelola oleh PUD Pasar Medan yang sebelumnya bernama PD Pasar Medan ini, ditempati lebih kurang 3.400 pedagang yang berada mulai Lantai I sampai IV berikut fasilitas ruang bisnis beberapa taman di dalam.
Pedagang ini, melayani pengunjung tidak saja dari seluruh 21 Kecamatan di Kota Medan, tetapi sampai luar kota Aceh, Pekan Baru dan Kabupaten Kota di Sumatera Utara.
Kata Central ini, artinya Pusat. Jadi perkembangan rencana sebelumnya ada wacana Pemerintah untuk menciptakan empat lokasi Central di Medan, kawasan Marelan, Kampung Lalang dan Pasar Induk. Pembagian wilyah ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan di inti kota dan menghindari kemacetan kota.
Tapi, rencana ini belum kesampaian. Tetaplah Pasar Pusat Pasar Medan sebagai tempat perbelanjaan warga di tengah situasi pengunjung yang mulai berkurang akibat ketatnya persaingan dengan munculnya jual-beli melalui online serta persaingan dengan tempat perbelanjaan seperti mall dan plaza.
Belum lama ini terbetik kabar rencana revitalisasi pasar Pusat Pasar Medan yang satu paket dengan kawasan Medan Mall, central grosir. Informasi ini mengundang pro kontra antara pedagang. Situasi ini sempat membuat pedagang Pusat Pasar Medan melalui organisasi pedagang mengadu ke DPRD Medan dan digelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bahkan melakukan aksi demo ke Balai Kota Medan yang berujung nonjobnya Dirut PUD Pasar Medan. Bahkan, telah beredar master plaint market lokasi Pasar Pusat Pasar Medan melalui WA pedagang setelah selesai pembangunan.
Beredarnya market ini seakan-akan revitalisasi tidak bisa dihindari dan sebagian besar pedagang berharap, Pemko Medan memberikan solusi terbaik dan memikirkan nasib para pedagang ke depan yang menggantungkan hidupnya dalam berjualan dan mencari nafkah.
Ketakutan akan terjadinya revitalisasi pasar pusat pasar Medan, sangat wajar dan beralasan. Untuk itu Pemko Medan harus memikirkan lokasi penampungan pedagang sehingga dapat mencari nafkah tanpa harus menjadi pengangguran saat pembangunan dilakukan.
Solusi itu, 3400 pedagang mulai yang mendiami kios dan stand di Lantai I sampai IV ditampung dan menempati lokasi di pasar-pasar lain wilayah PUD Pasar Medan, maupun lokasi penampungan yang telah disiapkan dan lengkap dengan keamanannya.
Demikian juga pedagang juga berjualan dengan jenis jualannya masing-masing di lokasi penampungan sementara untuk pedagang ikan basah, ikan teri kain, pakaian, emas, sembako dan lainnya.
Jika pembangunan dilakukan dan telah selesai sesuai perencanaan, Pemko Medan melalui PUD Pasar Medan memprioritaskan pedagang lama yang memiliki surat resmi dengan harga yang terjangkau dan bisa mencicilnya.
Tidak itu saja, Kepala Pasar Pusat Pasar Medan dan Kepala Cabang I yang membawahi Pasar itu, harus bekerja keras dalam mensosialisasikan rencana itu ke pedagang. Artinya dengan sosialisi yang dilakukan pedagang bisa mengerti dan faham dengan revitalisasi dan mendukung rencana itu.
Sedangkan pedagang untuk saat ini, tetap tenang berjualan dan jangan terpancing dengan isu-isu yang tidak jelas kebenarannya. Kalau memang ada pertanyaan soal rencana revitalisasi itu hubungi pihak PUD Pasar Medan selaku perpanjangan tangan Pemko Medan.
Dengan adanya komunikasi yang transparan dan terbuka antara pedagang, PUD Pasar Medan dan Pemko Medan, dapat menghasilkan solusi terbaik dan tidak ada yang merasa disalahkan.
Bagaimanapun juga, jika revitalisasi dilakukan akan mengubah wajah Pasar Pusat Pasar Medan menjadi Pasar modern dengan fasilitas lengkap dan perekonomian kota Medan semakin menggeliat. Erwan Ilyas
Komentar