Medan, HarianBatakpos.com – Sekitar 350 rabi atau imam Yahudi di Amerika Serikat (AS) menolak rencana Presiden Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dengan mengusir penduduk Palestina. Dalam sebuah iklan yang terbit di The New York Times, mereka mengekspresikan penolakan tersebut dengan tegas.
“Jewish People Say No to Ethnic Cleansing! (Orang Yahudi Menolak Pembersihan Etnis!)” menjadi pernyataan yang menggugah kesadaran akan isu ini. Penolakan ini bukan hanya datang dari para rabi, tetapi juga dari tokoh-tokoh Yahudi terkemuka seperti Joaquin Phoenix dan Tony Kushner, dilansir dari sindonews.com.
Penolakan Terhadap Rencana Trump
Rencana Trump untuk mengusir warga Palestina dari Gaza dan mengubahnya menjadi resor pantai telah memicu kemarahan. Para pemimpin Yahudi dari berbagai spektrum politik menegaskan bahwa tindakan ini tidak mencerminkan ajaran Yahudi.
“Donald Trump—seperti Firaun dalam Alkitab—tampaknya percaya bahwa dia adalah Tuhan yang berwenang untuk memerintah,” ungkap rabi Yosef Berman. Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan mendalam akan dampak kemanusiaan dari rencana tersebut.
Meningkatnya dukungan untuk hak-hak Palestina di kalangan pemilih AS juga tercermin dalam jajak pendapat. Data menunjukkan bahwa 64 persen calon pemilih menolak rencana Trump, menunjukkan bahwa ada pergeseran signifikan dalam pandangan publik mengenai isu ini.
Dampak dan Tanggapan
Tindakan ini telah menarik perhatian lebih dari seribu pemimpin dan anggota komunitas Yahudi di seluruh dunia. “Semua keselamatan kita saling terkait,” tegas komedian Ilana Glazer, menekankan pentingnya solidaritas dalam mendukung hak-hak asasi manusia.
Kritik terhadap kebijakan ini tidak hanya datang dari kalangan Yahudi, tetapi juga dari organisasi internasional. Amnesty International dan PBB telah menyatakan bahwa situasi di Gaza merupakan salah satu kejahatan terbesar abad ke-21. Keprihatinan ini harus menjadi panggilan bagi semua orang untuk bersuara dan melindungi hak asasi manusia.
Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk merenungkan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasari penolakan terhadap pembersihan etnis dan untuk mendukung upaya membangun kembali Gaza agar penduduknya dapat hidup dalam damai.
Komentar