Medan, HarianBatakpos.com – Pengidap masalah asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) sering kali mengalami nyeri ulu hati, heartburn, atau dada terasa panas, yang menjalar hingga bagian bawah dada dan perut. Gejala refluks asam ringan biasanya dialami setidaknya dua kali seminggu. Keluhan ini sering membuat penderita merasa perlu menyetok obat-obatan yang siap dikonsumsi saat gejala muncul.
Namun, penggunaan obat-obatan yang terlalu sering justru dapat memicu kondisi yang dikenal dengan istilah hypochlorhydria, yaitu kondisi di mana kadar asam lambung berada di bawah normal. Ini menjadi perhatian penting bagi banyak pasien GERD, karena mengonsumsi obat maag secara berlebihan tidak selalu menjadi solusi terbaik.
Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, mengingatkan bahwa dalam kondisi seperti ini, herbal atau bahan alam dapat menjadi alternatif pengobatan yang lebih aman. Menurut dr. Inggrid, bahan alam, terutama rempah-rempah dan herbal, memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan kadar asam lambung. Mereka tidak hanya berfungsi menurunkan kadar asam, tetapi juga mampu menstabilkannya saat diperlukan.
“Biasanya, orang-orang cenderung mengonsumsi obat maag sedikit demi sedikit, bahkan dengan keluhan yang sangat ringan. Padahal, asam lambung perlu dijaga agar tetap seimbang. Penggunaan obat yang berlebihan dapat mengurangi kadar asam lambung secara drastis, bahkan menyebabkan hypochlorhydria,” jelas dr. Inggrid dalam sebuah webinar daring pada Minggu (15/12/2024).
Lebih lanjut, dr. Inggrid menambahkan bahwa kelebihan pengobatan konvensional terletak pada ketidakhadirannya dalam menjaga keseimbangan. Berbeda dengan pengobatan medis biasa, bahan alam seperti rempah dan herbal memiliki kemampuan untuk menyesuaikan kadar asam lambung—jika asam lambung terlalu tinggi, bahan alam ini dapat menurunkannya, dan jika terlalu rendah, mereka bisa meningkatkan kadarnya.
Komentar