HarianBatakpos.com – Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memprediksi bahwa suku bunga acuan AS atau Federal Fund Rate (FFR) akan turun lebih cepat daripada yang diharapkan pasar. Menurut Sri Mulyani, perkembangan inflasi di AS pada bulan Juni 2024 menunjukkan penurunan signifikan, yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter AS secara lebih cepat dari proyeksi sebelumnya.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa penurunan inflasi di AS, yang disebabkan oleh menurunnya harga energi dan faktor sektor perumahan, menunjukkan adanya indikator positif bagi perubahan kebijakan moneter AS. Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang berlangsung pada Jumat (2/8/2024), Sri Mulyani mengungkapkan keyakinannya bahwa penurunan suku bunga AS akan lebih cepat dari perkiraan awal.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyebutkan bahwa indikator ekonomi utama seperti tingkat pengangguran di AS yang meningkat juga mendukung proyeksi penurunan suku bunga yang lebih cepat. Data terbaru menunjukkan bahwa inflasi mulai menurun dan tingkat pengangguran meningkat, yang diperkirakan akan mendorong Bank Sentral AS untuk menurunkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Sebelumnya, banyak pihak memperkirakan bahwa penurunan suku bunga AS baru akan terjadi pada akhir 2024. Namun, pernyataan terbaru dari Pimpinan The Fed, Jerome Powell, menunjukkan bahwa The Fed mungkin akan segera menurunkan suku bunga acuan. Saat ini, AS menjadi satu-satunya ekonomi besar yang belum menurunkan suku bunga acuannya, sementara Bank Sentral Swiss, Eropa, Kanada, China, dan Inggris telah mengambil langkah untuk menurunkan suku bunga. Sebaliknya, Bank Sentral Jepang memilih untuk menaikkan suku bunga guna mempertahankan nilai tukar yen terhadap dolar.
Komentar