Selebritis
Beranda » Berita » Stephen Chow; Revolusioner Film Aksi Mandarin yang Mengubah Permainan

Stephen Chow; Revolusioner Film Aksi Mandarin yang Mengubah Permainan

Harianbatakpos.com , JAKARTA – Film-film Mandarin bergenre aksi mendominasi bioskop pada era 80-an hingga 90-an, dengan cerita yang sering kali mudah ditebak, terutama mengenai balas dendam di dunia persilatan.

Namun, mendekati tahun 2000-an, beberapa ide cerita baru mulai muncul meskipun dengan konsep yang hampir sama. Pengenalan efek Computer Generated Imagery (CGI) sebagai elemen pendukung, seperti dalam film Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000), mulai memberikan angin segar. Film ini laris manis dan menjadi salah satu pendobrak.

Namun, inovasi yang ditawarkan dirasa kurang oleh Stephen Chow. Ia kemudian memberikan sentuhan maksimal pada CGI dalam Shaolin Soccer (2001) dan Kung Fu Hustle (2004), yang akhirnya mengubah arah film-film aksi Mandarin.

El Rumi Buka Suara Soal Konten YouTube Ahmad Dhani yang Singgung Maia Estianty

Meski awalnya dicibir, Stephen Chow berhasil menerapkan prinsip-prinsip bela diri di film-filmnya dengan bantuan koreografer legendaris seperti Tony Ching Siu dalam Shaolin Soccer dan Yuen Woo Ping dalam Kung Fu Hustle.

Hasilnya adalah sajian baru yang memukau para penikmat film laga. Stephen Chow menggabungkan gerakan-gerakan bela diri tradisional dengan imajinasi liar seperti dalam komik. Akhirnya, aktor sekaligus sutradara berusia 61 tahun ini mendapat pujian, seperti disadur dari laman Detik.com.

“Shaolin Soccer tak dapat dipungkiri terinspirasi dari manga populer Jepang Captain Tsubasa. Ini memberikan sentuhan berbeda pada unsur bela diri dalam film, tidak hanya secara tradisional, tetapi juga dengan nuansa anime/manga yang dipoles dengan efek visual yang baik,” ujar Frank Djeng, pakar film Asia, dalam wawancaranya dengan South China Morning Post.

Karya-karya Stephen Chow mendorong penikmat film dan sineas untuk lebih terbuka dan berkembang, agar tidak terjebak dalam konsep yang sama selama berpuluh-puluh tahun. Bahkan, film-film Stephen Chow dianggap berhasil menarik kembali penonton yang sudah mulai jenuh dengan genre aksi.

Kasus Pemerasan Sesama Jenis,  Profil Muhammad Rayyan Alkadrie yang Ditangkap Polisi

“Pada akhir 1990-an, bioskop Hong Kong sering dicemooh oleh penonton karena murah dan berkualitas rendah, dan penonton film semakin memilih film Hollywood,” kata Tim Youngs, pakar film Hong Kong.

Para pembuat film Hong Kong mencoba menarik penonton dengan gambar-gambar berat CGI, dan Stephen Chow menggunakan waktunya untuk menemukan penggunaan yang cerdas dari teknologi tersebut.

Ia pertama kali memadukan kung fu dan olahraga dalam Shaolin Soccer, kemudian memperbarui film klasik dengan Kung Fu Hustle. Kedua film ini tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga menjadi sarana bagi Stephen Chow untuk meraih mimpinya.

Pria yang lahir di Hong Kong pada 22 Juni 1962 ini pernah bermimpi menjadi bintang film laga dan memutuskan untuk berlatih Wing Chun. Namun, ia hanya bisa bertahan tiga bulan karena kendala biaya. “Suatu hari, aku baru tahu jika tetanggaku adalah ahli bela diri.

Aku memanggilnya ‘Paman Tua’ dan tak pernah menyangka jika ia sangat ahli,” kenang Stephen Chow. Mimpinya untuk menjadi bintang film laga semakin jauh setelah kalah bersaing dengan aktor-aktor seperti Andy Lau dan Jet Li.

Menyadari bahwa ia tidak memiliki dasar bela diri seperti bintang-bintang lainnya, Stephen Chow memanfaatkan teknologi untuk mewujudkan mimpinya menjadi ahli kung fu dan bintang film laga. Dengan kreativitasnya, ia tidak hanya mencapai impian tersebut, tetapi juga mengubah ‘permainan’ dalam film-film aksi di Asia dan dunia.

Film-film Stephen Chow, dengan kombinasi antara bela diri tradisional dan efek CGI, membawa genre aksi ke tingkat yang lebih tinggi. Inovasi ini membuktikan bahwa batasan hanya ada dalam pikiran, dan dengan sedikit kreativitas, apa pun bisa dicapai. Karya-karyanya menjadi bukti nyata bahwa perubahan dan inovasi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang dalam industri film.

Semangat Stephen Chow dalam menghadirkan sesuatu yang baru dan berbeda telah menginspirasi banyak orang. Ia menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil jika kita mau berusaha dan berinovasi. Dengan karya-karyanya yang terus diingat dan diapresiasi, Stephen Chow telah menorehkan namanya dalam sejarah film aksi Mandarin dan mengukuhkan dirinya sebagai seorang revolusioner sejati.

Melalui film-filmnya, Stephen Chow berhasil menunjukkan bahwa seni dan teknologi bisa bersatu untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa. Keberaniannya untuk menentang arus dan menciptakan genre baru membuktikan bahwa inovasi adalah kunci sukses di dunia yang terus berkembang. Stephen Chow, dengan visinya yang unik dan kreativitas tanpa batas, telah mengubah wajah film aksi Mandarin untuk selamanya.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *