Perum Bulog menyatakan bahwa ketersediaan stok cadangan beras pemerintah (CBP) dalam keadaan aman, mencapai 1,4 juta ton. Hal ini memastikan stabilitas pasokan beras dan mendukung program bantuan pangan secara nasional.
“Dengan stok beras saat ini, kami siap untuk memenuhi kebutuhan penyaluran bantuan pangan beras,” kata Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi.
Bayu Krisnamurthi turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja untuk mengecek ketersediaan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Bayu, stok beras yang dimiliki Bulog cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional hingga bulan Juni, termasuk untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
“Stok ini mencakup penyaluran beras SPHP serta persiapan untuk bulan puasa dan lebaran,” tambahnya.
Bayu menegaskan bahwa Bulog telah mempersiapkan stok cadangan beras pemerintah dengan baik, untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia.
Selain pengecekan stok beras, Presiden Jokowi juga menyerahkan bantuan pangan beras kepada keluarga penerima manfaat di Cikarang Barat, Bekasi.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah, dengan program-program yang berdampak langsung pada masyarakat.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menambahkan bahwa bantuan pangan beras telah mulai disalurkan kembali sejak Kamis, setelah masa tenang Pemilu 2024.
“Bantuan pangan ini tidak memiliki keterkaitan dengan kepentingan apapun, dan tujuannya adalah membantu pemenuhan pangan masyarakat yang membutuhkan,” kata Arief.
Warga penerima manfaat, seperti Jamaludin (42) dari Cikarang Barat, Bekasi, mengungkapkan rasa senangnya atas bantuan pangan beras yang diterima.
“Alhamdulillah, saya sangat senang dengan bantuan ini karena sangat membantu keluarga saya yang hanya sebagai buruh harian lepas,” ucapnya.
Turut hadir dalam peninjauan stok dan penyaluran bantuan pangan di Gudang Bulog Cibitung, Bekasi, antara lain Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin.
Komentar