Ekonomi Kota Medan
Beranda » Berita » Strategi Baru Pemprov Sumut: Kendalikan Inflasi dengan Kolaborasi

Strategi Baru Pemprov Sumut: Kendalikan Inflasi dengan Kolaborasi

Medan, HarianBatakpos.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara telah meluncurkan strategi baru untuk mengendalikan inflasi di wilayah tersebut. Dalam upaya ini, Pemprov Sumut mengintensifkan koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait guna mengatasi masalah inflasi yang semakin meningkat.

 

Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin, mengungkapkan komitmennya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi secara virtual. Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai instansi termasuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Badan Pusat Statistik (BPS), dan berbagai instansi terkait lainnya.

Walikota Medan Rico Waas Sampaikan Ucapan Selamat Memperingati Wafatnya Raja Sisingamangaraja XII

 

Data menunjukkan bahwa pada Mei 2024, inflasi di Provinsi Sumut mencapai 4,26 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Karo sebesar 5,37 persen, sementara inflasi terendah terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 3,51 persen. Faktor utama pemicu inflasi adalah kenaikan harga komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras.

 

Hassanudin menegaskan pentingnya koordinasi dengan seluruh jajaran OPD terkait, serta instansi terkait lainnya seperti BPS, Bank Indonesia, dan Bulog untuk mengendalikan inflasi. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat kolaborasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memonitor harga-harga komoditas.

Keluarga Besar Trisula Kopasgat Gelar Pembagian Makanan Gratis untuk Lansia Setiap Minggu di Medan

 

Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir, juga menekankan pentingnya evaluasi daerah yang mengalami inflasi, serta memperkuat koordinasi antar lintas sektor. Dia juga mendorong kepala daerah untuk mengecek harga kebutuhan pokok, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.

 

Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi Nashwari, juga turut memberikan kontribusi dengan mengusulkan program champion untuk pengembangan bawang merah di wilayah minus atau defisit. Program ini bertujuan untuk melatih petani lokal dalam membudidayakan bawang merah, dengan harapan dapat mengurangi ketergantungan wilayah terhadap pasokan dari luar.

 

Dengan langkah-langkah ini, Pemprov Sumut optimis dapat mengendalikan inflasi dan memberikan dampak positif bagi stabilitas ekonomi di wilayah tersebut.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan