Ekbis
Beranda » Berita » Strategi Harita Nickel Menghadapi Fluktuasi Harga Nikel Dunia

Strategi Harita Nickel Menghadapi Fluktuasi Harga Nikel Dunia

Strategi Harita Nickel Menghadapi Fluktuasi Harga Nikel Dunia
Strategi Harita Nickel Menghadapi Fluktuasi Harga Nikel Dunia

Jakarta, BP – Perusahaan tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel membeberkan strategi perusahaan dalam menghadapi fluktuasi harga nikel dunia. Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy, mengungkapkan bahwa pelaku industri komoditas nikel harus bisa berkompetisi agar bisa bertahan di tengah fluktuasi harga nikel dunia. Mau tak mau, menurutnya perusahaan harus bisa efisien dalam menjalankan produksinya, sehingga bisa tetap bersaing di industri ini.

“Kalau mengenai harga, semuanya akan balik kepada perusahaan, pelaku industri, bagaimana beroperasi secara efisien agar bisa berkompetisi dengan pelaku-pelaku atau perusahaan nikel di luar Indonesia,” jelas Roy kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Kamis (18/7/2024).

Roy menjelaskan, dalam menghadapi kondisi harga nikel yang terus berfluktuasi ini, pihaknya tetap akan fokus menjadi perusahaan produsen nikel dengan biaya produksi yang rendah. “Kami tetap berupaya dan fokus menjadi the low-cost producer of nickel di Indonesia. Sehingga kami mempunyai buffer. Begitu terjadi perubahan harga naik atau turun kami mempunyai buffer yang cukup untuk meng-absorb terjadinya kenaikan atau penurunan harga tersebut,” ungkapnya.

Menko Zulhas Tekankan Konsumsi Susu Lokal, Strategi Tingkatkan Gizi Anak Indonesia

“Kita berusaha beroperasi secara efisien mungkin, kita menekankan production cost, kita melakukan integrasi produksi kami secara berkesinambungan dari mining upstream sampai ke midstream, sehingga kami banyak melakukan efisiensi dalam hal operasional, sehingga bisa punya buffer yang cukup untuk antisipasi perubahan harga tersebut,” paparnya.

Seperti diketahui, harga nikel sempat mencatatkan rekor tertinggi pada 2022 lalu. Bahkan, sempat menyentuh US$ 100.000 per ton. Harga ini melonjak 250% dalam dua hari berturut-turut. Kondisi tak biasa ini mengakibatkan Bursa LME memutuskan untuk menangguhkan perdagangan nikel pada Selasa (08/03/2022) lalu.

Namun sejak itu, harga nikel terus menurun ke level US$ 16.000-an per ton. Pada Mei 2024 harga nikel kembali melonjak, sempat menyentuh US$ 21.615 per ton. Ini merupakan rekor tertinggi selama setahun terakhir. Tapi kini, mengutip Trading Economics, harga nikel pada Rabu (17/07/2024) berada pada level US$ 16.457 per ton. Harga nikel ini masih turun 21,03% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (yoy).

Investasi Rp1.627 Triliun! Indonesia-Singapura Bangun Panel Surya dan Kawasan Industri Hijau

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan