Medan, HarianBatakpos.com – Dalam konteks politik terkini, empat kepala daerah dari PDI-P di Jawa Barat telah memutuskan untuk menunda partisipasi mereka dalam kegiatan retreat di Magelang, Jawa Tengah. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap instruksi Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, yang meminta agar semua kepala daerah menunggu arahan lebih lanjut. Instruksi ini bukan hanya sekadar rekomendasi, tetapi mencerminkan situasi yang lebih luas dalam struktur organisasi partai.
Ketidakjelasan Regulasi Retreat
Ketua DPD PDI-P Jabar, Ono Surono, menegaskan bahwa retreat tersebut tidak memiliki dasar regulasi yang jelas. Ia menyatakan, “Tentunya, terkait surat itu menjadi konsekuensi bagi kader partai. Mau tidak mau harus dilaksanakan. (Retreat) itu tidak ada aturan perundang-undangannya.” Hal ini menunjukkan perlunya kepastian dalam setiap keputusan yang diambil, terutama dalam konteks kepemimpinan daerah, dilansir dari Kompas.com.
Keputusan ini juga menunjukkan bahwa PDI-P lebih memilih untuk menjaga integritas dan ketaatan terhadap arahan partai, ketimbang mengikuti kegiatan yang tidak memiliki fondasi hukum yang kuat.
Menunggu Arahan Lebih Lanjut
Keempat kepala daerah yang terlibat—Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami; Bupati Cirebon, Imron Rosyadi; Bupati Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono; dan Wali Kota Bekasi, Ade Kuswara Kunang—akan tetap menunggu instruksi dari Megawati. Ono menambahkan bahwa surat yang diterima menginstruksikan untuk tetap dalam posisi siaga. Ini menunjukkan bahwa mereka siap untuk berpartisipasi jika situasi memungkinkan.
Langkah Bijak PDI-P di Tengah Ketidakpastian
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, sikap PDI-P untuk menunda partisipasi dalam retreat di Magelang merupakan langkah bijak. Dengan menunggu instruksi lebih lanjut, mereka menunjukkan komitmen terhadap tata kelola yang baik dan kepatuhan terhadap peraturan partai.
Komentar