Medan, HarianBatakpos.com – Pemerintah California saat ini kewalahan atasi kebakaran Los Angeles yang semakin meluas. Dengan lebih dari 60 pesawat yang diusulkan untuk menciduk air laut dari Samudra Pasifik, upaya pemadaman kebakaran ini menjadi topik hangat. Kebakaran yang berkepanjangan mengakibatkan 24 korban jiwa dan kerusakan lebih dari 12.000 bangunan di area Palisades dan Eaton.
Opsi Pemadaman Kebakaran dengan Air Laut
Kebakaran yang melanda kawasan Los Angeles telah memicu diskusi mengenai penggunaan air laut sebagai alternatif. Meskipun memungkinkan, terdapat tiga tantangan utama dalam opsi ini. Pertama, aksesibilitas air asin sangat terbatas. Hanya beberapa pesawat yang mampu mengambil air dari Samudra Pasifik. Pesawat Super Scooper CL-415, misalnya, mampu mengangkut hingga 14.000 pon air, namun operasionalnya terhambat oleh faktor cuaca dan kerusakan, dilansir dari SINDOnews.
Kedua, air garam bersifat korosif. Beberapa pesawat pemadam kebakaran tidak dirancang untuk membawa air, dan penggunaan air garam dapat merusak peralatan pemadaman. Hal ini berpotensi menambah masalah bagi sistem pemadam kebakaran yang sudah berjuang.
Ketiga, dampak jangka panjang air asin terhadap lingkungan patut diperhatikan. Penelitian menunjukkan bahwa paparan air laut dapat merusak tanah dan vegetasi, yang berdampak negatif pada ekosistem.
Apakah Air Los Angeles Cukup untuk Memadamkan Api?
Meskipun air laut bukan pilihan ideal, anggota parlemen Judy Chu meyakinkan masyarakat bahwa ada cukup air untuk memadamkan api. Dengan tantangan yang ada, fokus tetap pada pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk memastikan keselamatan warga dan perlindungan lingkungan.
Dalam menghadapi kebakaran Los Angeles, penggunaan 60 pesawat menciduk air laut dari Samudra Pasifik menjadi opsi yang kompleks dan penuh tantangan. Masyarakat berharap upaya ini dapat mengurangi dampak bencana yang berkepanjangan.
Komentar