Medan, HarianBatakpos.com – Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Widodo, menegaskan pentingnya pengembangan bisnis sebagai pilar penting bagi keberlanjutan perguruan tinggi. Pengembangan bisnis di perguruan tinggi menjadi solusi strategis di tengah keterbatasan anggaran.
Menurutnya, kampus yang mandiri secara finansial mampu berkembang lebih luas dan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat tanpa bergantung sepenuhnya pada anggaran pemerintah. Pengembangan bisnis menjadi krusial dalam konteks ini, dilansir dari TIMES MALANG.
Pengembangan Bisnis untuk Keberlanjutan Keuangan Perguruan Tinggi
Hal ini disampaikan Prof. Widodo dalam peringatan Dies Natalis ke-1 PT Brawijaya Multi Usaha (BMU), perusahaan milik UB, pada Kamis (9/1/2025). Prof. Widodo menjelaskan, perguruan tinggi menghadapi tantangan besar dalam menjaga keberlanjutan keuangan di tengah keterbatasan dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Sustainability keuangan sangat penting. Dengan pengembangan bisnis yang baik, perguruan tinggi dapat menjaga kemandirian keuangan tanpa terlalu membebani mahasiswa melalui Uang Kuliah Tunggal (UKT),” ujar Prof. Widodo.
Ia juga menyebutkan bahwa subsidi silang telah diterapkan untuk meringankan beban mahasiswa kurang mampu. “Banyak mahasiswa yang mendapat beasiswa dan bisa berkuliah gratis. Kekurangan biaya itu ditutup dari pendapatan lain, sehingga ada mahasiswa yang membayar lebih untuk mendukung subsidi silang ini,” jelasnya.
Sebagai bagian dari upaya kemandirian finansial, UB melalui PT BMU diberi tugas khusus untuk memanfaatkan aset-aset universitas secara produktif. Aset seperti Griya UB dan Guest House UB kini dioptimalkan untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Pengembangan bisnis aset universitas menjadi fokus utama.
“PT BMU tidak hanya dituntut menghasilkan profit, tetapi juga memberikan pelayanan maksimal kepada mahasiswa dan mitra universitas. Bahkan, mahasiswa sudah bisa memanfaatkan fasilitas ini untuk kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” kata Prof. Widodo.
Rektor UB menekankan bahwa kualitas pelayanan harus menjadi prioritas utama dalam menjalankan bisnis perguruan tinggi. Pengembangan bisnis harus diimbangi dengan kualitas pelayanan.
“Jika mitra merasa puas dengan pelayanan kita, mereka akan rela mengeluarkan uang lebih. Jadi, yang perlu dipikirkan bukan hanya uangnya, tetapi seberapa bagus kualitas pelayanan kita,” tuturnya. Pengembangan bisnis yang berkelanjutan membutuhkan kualitas pelayanan yang baik.
Ia juga mendorong PT BMU untuk lebih aktif melayani seluruh fakultas di UB. Pengembangan bisnis di seluruh fakultas perlu ditingkatkan.
Dengan pendekatan ini, Universitas Brawijaya berharap dapat terus tumbuh sebagai perguruan tinggi yang mandiri secara finansial, memberikan pelayanan berkualitas, dan menjadi model bagi perguruan tinggi lain di Indonesia. Pengembangan bisnis di perguruan tinggi merupakan langkah penting untuk kemandirian.
Komentar