Kehadiran boyband asal Korea Selatan, Stray Kids, di acara Met Gala 2024 di New York, AS, menghadirkan momen yang memilukan ketika mereka diduga menjadi sasaran ucapan rasisme dari para paparazzi AS.
Meskipun menjadi sorotan sebagai boyband pertama dari Korea Selatan yang hadir di acara tersebut, Stray Kids harus menghadapi ejekan dan sindiran yang tidak pantas, seperti dilansir dari Suara.com.
Ketika Stray Kids tengah berpose untuk difoto, terdengar suara-suara paparazzi dengan nada rasis yang menyindir mereka.
Sebuah video yang diunggah di TikTok menampilkan paparazzi-paparazzi tersebut mengejek Stray Kids hanya karena berasal dari Korea Selatan, tidak memberikan sambutan yang pantas seperti artis lainnya.
Salah satu paparazzi bahkan dengan sinis menyindir, “Apakah kamu punya cukup ruang?!” saat Stray Kids berpose dengan kostum mewah mereka. Tidak hanya itu, mereka juga mengeluh dan mengejek saat Stray Kids berpose, mengatakan bahwa foto-foto yang diambil tidak memuaskan dan harus diambil lagi.
Komentar-komentar yang tidak menyenangkan dari para paparazzi ini memicu kemarahan di media sosial, khususnya di kalangan penggemar Stray Kids.
Banyak yang mengecam perlakuan tersebut dan mempertanyakan mengapa paparazzi tersebut tidak bisa menghargai keberadaan dan kontribusi Stray Kids di acara tersebut.
Meskipun menghadapi perlakuan yang kurang menyenangkan dari paparazzi AS, kehadiran Stray Kids di Met Gala 2024 tetap mencatat sejarah sebagai boyband pertama dari Korea Selatan yang menghadiri acara tersebut.
Prestasi ini seharusnya diapresiasi, namun perlakuan diskriminatif dari paparazzi menunjukkan bahwa masih ada stigma dan stereotip yang harus dihadapi oleh artis dari luar AS.
Met Gala sendiri merupakan acara tahunan yang diadakan di Metropolitan Museum of Art di New York City, bertujuan sebagai ajang penggalangan dana untuk Costume Institute.
Acara ini menjadi platform bagi para selebriti dan tokoh ternama untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam bidang fashion, namun perlakuan tidak pantas terhadap Stray Kids menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan dalam menerima dan menghargai keberagaman di dunia hiburan.
Komentar