Medan, HarianBatakpos.com – Setiap pasangan tentunya berharap rumah tangganya langgeng dan bahagia. Namun, dalam perjalanan hidup, ada kalanya pasangan memutuskan untuk bercerai karena berbagai alasan. Sebuah studi mengungkap bahwa ada beberapa faktor utama yang menyebabkan perceraian dan kehancuran dalam pernikahan.
Mengutip laporan Forbes Advisor, banyak orang beranggapan bahwa alasan utama perceraian adalah masalah finansial atau perselingkuhan. Namun, ternyata konflik terbesar yang dihadapi pasangan yang bercerai bukanlah keduanya. Alasan paling umum yang melatarbelakangi perceraian adalah kurangnya dukungan dari keluarga, yang mencakup 43 persen dari semua kasus perceraian, dikutip dari CNBC Indonesia.
Studi tersebut juga mencatat beberapa alasan lainnya yang sering menyebabkan perceraian. Di antaranya adalah perselingkuhan atau hubungan di luar pernikahan (34 persen), ketidakcocokan (31 persen), dan kurangnya kedekatan (31 persen). Selain itu, terlalu banyak konflik atau pertengkaran (31 persen) serta stres keuangan (24 persen) juga menjadi faktor penting dalam perpisahan pasangan.
Lebih lanjut, Forbes melaporkan bahwa tujuan pernikahan yang tidak tercapai menjadi salah satu pemicu gagalnya hubungan. Banyak pasangan menikah dengan harapan akan keamanan finansial, kenyamanan, atau keinginan untuk memulai keluarga. Namun, ketika pernikahan didasari tekanan masyarakat atau keluarga, kemungkinan untuk bercerai meningkat.
Pasangan yang merasa terpaksa untuk berkomitmen cenderung tidak mampu mempertahankan pernikahan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa pernikahan yang dibangun atas dasar formalitas dan norma sosial sering kali berujung pada perceraian, terutama karena kurangnya keintiman di antara pasangan.
Komentar