Harianbatakpos.com – Sukmawati Soekarnoputri mengakui pengetahuan dirinya tentang agama Islam relatif terbatas sebab dia bukan seorang ustazah dan belum berhaji. Tapi sebagai muslimah dia mengaku sangat menghormati dan mencintai Rasulullah Muhammad SAW. Dia juga memahami dan menyadari bahwa Nabi Muhammad sebagai manusia paling sempurna.
“Jadi mana mungkin saya menghina, menista Nabi dan Islam. Saya cinta Rasul gitu lo,” kata Sukmawati seperti dilansir detikcom, Jumat (22/11).
Beberapa pihak telah melaporkan Sukmawati ke polisi karena dianggap telah menista Nabi dan Islam. Tudingan itu berawal dari video yang beredar di media sosial sejak beberapa hari lalu. Di situ Sukmawati terekam berbicara seolah membandingkan antara Nabi Muhammad dan Sukarno.
“Sekarang saya mau tanya, yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad atau Insinyur Soekarno? Untuk kemerdekaan Indonesia?”
Rekaman video itu berasal dari diskusi bertajuk “Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme” Senin (11/11/2019). Forum diskus dalam rangka Hari Pahlawan itu digelar Divisi Mabes Polri dengan pembicara antara lain dari BNPT, NU, dan sebuah perguruan tinggi.
Dalam forum itu Sukmawati berbicara sekitar 17 menit. Dari video dengan durasi lebih panjang terungkap, sebelum menyinggung soal Nabi Muhammad dan Sukarno, dia menyitir sebuah informasi bahwa dalam perekrutan para calon teroris biasa ditanyakan soal mana yang lebih baik antara Pancasila dan al-Qur’an.
“Silakan dilihat video aslinya bahwa saya hanya mempertanyakan di awal abad 20 siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Yang Mulia Nabi Muhammad atau Ir Sukarno? Apakah itu membandingkan, apakah itu pernyataan? Itu pertanyaan saya kepada audiensnya mahasiswa,” papar Sukmawati.
Jadi konteks kalimat yang disampaikan, ia melanjutkan, bukan untuk membandingkan antara Nabi Muhammad dengan Sukarno, tapi bertanya dengan tujuan untuk menguji pengetahuan sejarah nasional dari para mahasiswa. “Karena kami juga tahu ya dari mana-mana sudah terlihat gejala. Saya juga boleh dong tersinggung, ada kelompok islam yang tidak mengakui perjuangan mati-matian dari kaum nasionalis,” ujarnya.
Sukmawati menduga ada pihak-pihak yang sengaja mengedit dan memotong materi ceramahnya. Tujuannya untuk menyudutkan dirinya secara hukum dengan tudingan telah melalukan penistaan terhadap Nabi dan Islam.
Karena itu dia berkukuh tak akan meminta maaf seperti disarankan banyak tokoh. Dia berharap polisi dapat mengungkap siapa pihak yang telah sengaja mengedit video ceramahnya itu.
“Kali ini saya merasa tidak bersalah. Jadi saya tidak akan minta maaf. Saya hanya minta maaf kepada penyelenggara dan Kadiv Humas Polri,” ujar Sukmawati. (dtc)
Komentar