HarianBatakpos.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami inflasi secara bulanan sebesar 0,43 persen pada bulan April 2024.
Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, di Palembang, Kamis, menyatakan bahwa perkembangan harga barang dan jasa di wilayah itu secara bulanan mengalami kenaikan lebih tinggi dari angka nasional yang tercatat sebesar 0,25 persen.
“Dari perkembangan inflasi selama 2024 dari Januari hingga April, terlihat adanya pergerakan kenaikan. Dimana Januari deflasi yang kemudian meningkat pada Februari dan Maret, selanjutnya pada April meningkat menjadi inflasi 0,43 persen,” katanya.
Ada lima komoditas utama yang mendorong terjadinya inflasi yang cukup besar pada bulan lalu di antaranya bawang merah, emas perhiasan, tarif angkutan udara, bawang putih, dan tarif angkutan antar kota.
“Lima komoditas terbesar yang menyumbang inflasi secara tahunan meliputi beras, daging ayam ras, emas perhiasan, tarif air minum PDAM, dan bawang merah dengan andil inflasi 1,84 persen,” ujarnya.
Sementara itu, jika dilihat dari kelompok pengeluaran, andil inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami perubahan harga 0,39 persen dengan andil inflasi 0,13 persen.
Kelompok transportasi mengalami inflasi 0,96 persen dan andil sebesar 0,12 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil sebesar 0,12 persen dan perubahan harga 1,70 persen.
Dari total 4 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) perhitungan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Muara Enim sebesar 3,70 persen dan yang terendah di Lubuklinggau sebesar 2,45 persen.
“Ada yang perlu diperhatikan, bahwasanya untuk kabupaten Ogan Komering Ilir dan Muara Enim inflasi tahunannya selama 2024 kecenderungannya mengalami penurunan. Namun untuk Palembang dan Lubuklinggau yang relatif rendah, tetapi cenderung meningkat,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa catatan inflasi pada momen Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2024 ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2023 inflasi pada saat Ramadhan dan Idul Fitri sebesar 0,33 persen.
“Terdapat empat catatan peristiwa dari BPS yang terjadi pada April 2024 dan mempengaruhi terjadinya laju inflasi. Masing-masing yakni momen puasa dan lebaran, kenaikan harga emas, dampak cuaca ekstrem, dan upaya pengendalian inflasi dari pemerintah daerah,” ucap dia.
Komentar