Ekbis
Beranda » Berita » Surplus Neraca Perdagangan dan Turunnya Inflasi AS, Fokus Pelaku Pasar Pekan Ini

Surplus Neraca Perdagangan dan Turunnya Inflasi AS, Fokus Pelaku Pasar Pekan Ini

Surplus Neraca Perdagangan dan Turunnya Inflasi AS, Fokus Pelaku Pasar Pekan Ini
Surplus Neraca Perdagangan dan Turunnya Inflasi AS, Fokus Pelaku Pasar Pekan Ini

HarianBatakpos.com – Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus, menekankan pentingnya pemantauan terhadap data neraca perdagangan Indonesia dan inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada Rabu (15/05) pekan ini.

Menurut Angga, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini bahwa cadangan devisa Indonesia akan mengalami peningkatan yang didukung oleh arus dana asing ke pasar keuangan, serta surplus neraca perdagangan yang tinggi.

“Sementara itu, terkait inflasi AS, diprediksi akan menurun menuju target The Fed sebesar 2 persen, seiring dengan perlambatan kenaikan biaya perumahan dan sewa,” ungkap Angga di Jakarta pada Senin.

Kementerian PKP Siapkan Rumah Subsidi Mini, Harga Terjangkau untuk Kaum Muda

Dalam analisisnya, Angga menyoroti tiga sentimen yang mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama pekan lalu, yang hanya berlangsung tiga hari.

“Diantaranya adalah data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pertambangan, serta nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS yang bertahan di bawah Rp16.000,” tambahnya.

PDB Indonesia, menurut Angga, tumbuh sebesar 5,11 persen year on year (yoy) pada kuartal I-2024, namun mengalami penurunan sebesar 0,83 persen quartal on quartal (qoq). Sektor administrasi pemerintahan menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan paling signifikan, tumbuh sebesar 18,88 persen (yoy).

“Dorongan pertumbuhan PDB berasal dari peningkatan konsumsi LNPRT sebesar 24,29 persen (yoy), konsumsi pemerintah sebesar 19,90 persen (yoy), dan konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen (yoy),” paparnya.

Kemenkeu Bebaskan Bea Masuk Barang Jemaah Haji, Ini Syarat dan Nilainya!

Sementara itu, dalam sektor dividen BUMN, PT Antam Tbk (ANTM) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membagikan dividen dengan yield yang cukup besar, masing-masing sebesar 100 persen dan 75 persen dari laba bersih tahun buku 2023.

Pada sisi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS, Angga menjelaskan bahwa stabilitas tersebut terjadi berkat kenaikan suku bunga acuan dan cadangan devisa yang diinjeksikan oleh Bank Indonesia (BI).

“Dampaknya, cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan menjadi 136,2 miliar dolar AS dari sebelumnya 140,40 miliar dolar AS,” tutup Angga.

Dengan berbagai sentimen tersebut, para pelaku pasar diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengantisipasi pergerakan pasar selama pekan ini.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *