Ekbis
Beranda » Berita » Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Melandai pada Juni 2024

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Melandai pada Juni 2024

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Melandai pada Juni 2024
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Melandai pada Juni 2024

Jakarta, BP – Perekonomian Indonesia saat ini tidak dapat dikatakan benar-benar baik. Data-data ekonomi yang muncul belakangan ini patut menjadi perhatian berbagai pihak. Surplus neraca perdagangan diproyeksi melandai pada Juni 2024 karena lonjakan impor. Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Juni 2024 pada Senin (15/7/2024).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari sembilan lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Juni 2024 akan mencapai US$ 2,88 miliar. Surplus tersebut turun tipis dibandingkan Mei 2024 yang mencapai US$ 2,93 miliar. Jika neraca perdagangan kembali mencetak surplus maka Indonesia sudah membukukan surplus selama 50 bulan beruntun.

Konsensus juga menunjukkan bahwa ekspor akan tumbuh 5,95% (year on year/yoy) sementara impor melonjak 9,84% (yoy) pada Juni 2024. Sebagai catatan, nilai ekspor Indonesia pada Mei 2024 mencapai US$22,33 miliar atau naik 13,82% dibanding ekspor April 2024. Dibanding Mei 2023 nilai ekspor naik sebesar 2,86%.

Harga Emas Antam Naik Hari Ini! Cek Update Terbaru Per Gramnya

Nilai impor Indonesia pada Mei 2024 mencapai US$19,40 miliar, naik 14,82% dibandingkan April 2024 atau turun 8,83% dibandingkan Mei 2023. Ekspor diperkirakan menanjak tipis pada Juni 2024 seiring dengan kenaikan harga komoditas (CPO) serta kenaikan permintaan impor batu bara dari China dan India.

Berdasarkan catatan Refinitiv, rata-rata harga CPO tercatat MYR 3.929,2 per ton pada Juni 2024. Harga lebih tinggi dibandingkan pada Mei 2024 sebesar MYR 3.887,73 per ton. Harga CPO juga lebih tinggi dibandingkan Juni 2023 yang tercatat US$ 3.534,6 per ton.

Sebaliknya, rata-rata harga batu bara pada Juni 2024 di angka US$ 135,1 per ton, anjlok 4,9% dibandingkan Mei 2024 sebesar US$ 142,02 per ton. Harga batu bara bulan lalu juga lebih rendah dibandingkan Juni 2023 yang tercatat US$ 139,42 per ton. Namun, permintaan impor batu bara dari China meningkat sehingga ikut menopang ekspor.

China mengimpor batu bara sebanyak 44,6 juta ton pada Juni 2024, naik dibandingkan Mei 2024 yang tercatat 43,82 juta ton. Sawit dan batu bara menyumbang ekspor sekitar 30% dari total ekspor Indonesia sehingga pergerakan harganya akan sangat menentukan ekspor.

Harga BBM Nasional Tetap Stabil, Ini Rinciannya di Semua SPBU

Impor diperkirakan akan meningkat cukup tajam pada Juni sejalan dengan musimannya. Secara historis, impor biasanya menjelang naik menjelang kuartal tiga karena naiknya impor keperluan infrastruktur.

Proyeksi surplus Juni 2024 (US$ miliar):

Lembaga/institusi Surplus/defisit
Trimegah Sekuritas 1.50
BCA 2.49
CIMB Niaga 2.50
Mirae Asset Sekuritas Indonesia 2.56
Bank Mandiri 2.88
Sucor Sekuritas 3.00
Maybank Indonesia 3.04
Bank Danamon 3.85
Bank Permata 4.05

Dengan demikian, surplus neraca perdagangan tetap menjadi indikator penting dalam melihat perekonomian Indonesia ke depan, terutama dalam menghadapi tantangan global dan dinamika perdagangan internasional.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan