Jakarta, HarianBatakpos.com – Isu ijazah palsu Jokowi kembali menjadi sorotan publik setelah survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia dirilis. Survei tersebut menunjukkan mayoritas masyarakat semakin yakin bahwa ijazah Presiden Joko Widodo adalah asli dan bukan palsu. Hal ini langsung mendapat tanggapan dari Sekjen DPP Relawan Pro Jokowi (Projo), Handoko, yang menegaskan keaslian ijazah tersebut.
Dalam keterangan tertulis yang diterima pada Sabtu, 31 Mei 2025, Handoko menyatakan, “Kami menghormati hasil survei pendapat publik. Kami juga meyakini ijazah S1 Pak Jokowi asli dan tidak palsu.” Pernyataan ini menjadi bantahan tegas terhadap berbagai isu negatif yang sempat beredar di masyarakat terkait keabsahan ijazah Presiden Jokowi.
Survei yang dirilis pada Selasa, 27 Mei 2025, oleh Indikator Politik Indonesia mencatat bahwa 75,9 persen responden mengaku mengetahui atau pernah mendengar isu dugaan ijazah palsu Jokowi. Namun, mayoritas responden yakni 69,7 persen menyatakan tidak percaya dengan tuduhan tersebut. Hanya 18,7 persen responden yang mempercayai isu tersebut. Ini memperkuat posisi publik yang semakin skeptis terhadap klaim tak berdasar soal ijazah presiden.
Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Prof Burhanuddin Muhtadi, menambahkan bahwa dari responden yang mengetahui isu ini, 45 persen menyatakan sama sekali tidak percaya, sementara 24,7 persen kurang percaya terhadap tuduhan ijazah palsu. Hanya 13,7 persen yang mengaku percaya dan 5 persen yang sangat percaya.
Selain itu, Handoko menegaskan bahwa pihak kepolisian melalui Bareskrim Polri telah melakukan penyelidikan secara menyeluruh terkait isu ijazah palsu Jokowi. Pemeriksaan saksi dan uji forensik sudah dilakukan untuk memastikan keaslian ijazah Presiden Joko Widodo.
“Kasus ijazah palsu sedang ditangani Polri. Hasil penyelidikan memastikan ijazah S1 Pak Jokowi asli dan bukan palsu,” tambah Handoko.
Dengan hasil penyelidikan dan survei yang semakin terang, Projo berharap masyarakat tidak lagi terpengaruh oleh isu yang tidak berdasar dan menyesatkan. Handoko juga mengimbau agar pihak-pihak yang sempat melaporkan dugaan palsu ijazah Jokowi untuk bertanggung jawab atas laporan tersebut.
“Projo mendorong agar masyarakat mendapatkan kejelasan dan kepastian dari penegak hukum. Para pelapor juga harus mempertanggungjawabkan tuduhannya,” tutup Handoko.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar