Medan-BP: Paulus Ronald Sinambela dan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumatera Utara (Sumut) kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar di Jalan Pelajar Ujung Kelulahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Sabtu (5/3/2022).
Setibanya di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Paulus Sinambela, Ketua HIPMI Sumut, Ade Prasetyo (Jona), Benny Batubara, Simson Sinambela, Porby dan pengurus lainnya disambut oleh Pengasuh Pesantren Al-Kautsar Al Akbar Syech KH Ali Akbar Marbun.
Paulus Sinambela mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari para pengurus Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar yang telah menerima kedatangan kami mempererat silaturahmi.
“Terima kasih Buya (sapaan untuk Syekh Ali Marbun) atas sambutannya. Semoga Buya dilimpahkan berkah dan senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa,” kata Paulus yang juga Ketua Umum DPP Angkatan Muda Sisingamangaraja (AMS XII).
Begitu juga, Ketua Umum HIPMI Sumut, Ade Prasetyo sangat bersyukur dan berterima kasih atas sambutan hangat dari Buya Syech KH Ali Akbar karena meluangkan waktu untuk bertemu sekaligus memohon doa serta mengundang Buya untuk menghadiri pelantikan HIPMI Sumut pada Rabu 9 Maret 2022.
“Terima kasih Buya atas waktu yang diberikan kepada saya dan para pengurus HIPMI untuk bersilaturahmi dengan Buya. Selain silaturahmi ini kami juga mengundang Buya untuk menghadiri pelantikan HIPMI Sumut. Mohon doa dan dukungannya Buya,” kata Ade Prasetyo.
Syech Ali Akbar Marbun selaku pengasuh Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar mengucapkan terimakasih atas kedatangan Paulus Sinambela dan rombongan HIPMI Sumut.
“Terima kasih atas kunjungannya Paulus dan para pengurus Hipmi, semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT didalam menjalankan tugas masih-masing,” ucap Syech Ali Akbar Marbun.
Dalam kunjungan tersebut, Syech KH Ali Akbar Marbun memberikan cinderamata kepada Paulus Sinambela dan Ade Prasetyo berupa tongkat yang terbuat dari kayu kokka. Begitu juga dengan Benny Batu Bara juga menerima tasbi dari Pengasuh Pesantren Al-Kautsar Al Akbar.
“Ini tongkat bahannya dari kayu kokka persis seperti kayu yang di pakai Nabi Musa sewaktu membelah laut,” kata Syech KH Ali Akbar sambil menyerahkan kepada Paulus Sinambela dan Ade Prasetyo
Diketahui, Syekh KH Ali Akbar Marbun adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara, ayahnya Buyung Marbun (Alm) dengan ibunya Hj Chadijah bt Nainggolan (meninggal pada usia 105 tahun) yang merupakan petani dan orang yang taat beragama Islam.
Dahulu di masa mudanya, Syekh Ali belajar di Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Tapanuli Selatan, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sumatera Utara yang didirikan oleh Syech Musthafa Husain Nasution yang pada waktu itu dipimpin oleh H Abdullah Musthafa Nasution dan guru besarnya Syech Abdul Halim Lubis.
Setelah belajar di Pesantren Musthafiyah selama 4 tahun, pada tahun 1969 Syech Ali Akbar Marbun menunaikan ibadah Haji ke Mekkah dan tinggal di sana untuk belajar dari ulama-ulama Sunni, salah satunya kepada Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani.
Usai belajar di Mekkah, pada tahun 1978 Syech Ali Akbar Marbun pulang ke Medan dan mendirikan Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar. Syekh KH Ali Akbar Marbun terpilih menjadi salah satu anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) di Muktamar Ke-33 NU Jombang yang dipilih oleh para Muktamirin.
Setelah diadakan tabulasi, Syekh Ali mendapat suara sebanyak 246 suara. Anggota Ahwa bertugas memilih Rais Aam PBNU yang akan menahkodai NU di periode 2015-2020. (BP/Pandi)
Komentar