Tabungan Emas Pegadaian telah mencapai prestasi dengan terjualnya sebanyak 21 ton emas sejak diluncurkan pada tahun 2015. Senior Vice President Innovation Center PT Pegadaian, Ferry Hariawan, menyampaikan bahwa Tabungan Emas Pegadaian di-launching langsung oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015, dan sejak itu, telah menjadi pilihan masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk emas.
“Dari tahun 2015 sampai sekarang, sudah terjual 21 ton emas melalui Tabungan Emas Pegadaian,” ujar Ferry dalam Grand Launching Tabungan Emas Pegadaian oleh Maybank di Jakarta.
Hingga saat ini, sekitar 9,6 juta masyarakat telah membuka Tabungan Emas Pegadaian, dan nilai outstanding loan selama tahun 2023 mencapai 7,61 juta ton. Hal ini menunjukkan minat dan partisipasi yang tinggi dari masyarakat terhadap produk investasi emas.
Meskipun prestasi ini membanggakan, Ferry mencatat bahwa permintaan emas dalam negeri masih rendah dibandingkan dengan persediaan yang dihasilkan oleh Indonesia. Produksi emas di Indonesia rata-rata mencapai 97 hingga 100 ton per tahun, sementara permintaan emas dalam negeri hanya sekitar 40 ton per tahun. Oleh karena itu, tantangan yang dihadapi adalah untuk lebih mengedukasi masyarakat mengenai keuntungan berinvestasi dalam emas.
Chief Transformation Office PT Pegadaian, Mulyono, menjelaskan bahwa emas merupakan opsi instrumen investasi minim risiko, tidak terdampak oleh inflasi, dan memiliki tingkat likuiditas yang baik. Tabungan Emas Pegadaian juga mendapatkan dukungan dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank) melalui integrasi dengan aplikasi M2U ID, memungkinkan masyarakat untuk lebih mudah berinvestasi dalam bentuk emas digital.
Dengan hadirnya Tabungan Emas Pegadaian di platform digital, diharapkan dapat mengajak lebih banyak masyarakat untuk memanfaatkan produk emas digital sebagai opsi investasi yang aman dan menguntungkan.
Komentar