Peristiwa
Beranda » Berita » Tak Puas dengan Keputusan Wasit, Pertandingan Gulat PON Papua Ricuh

Tak Puas dengan Keputusan Wasit, Pertandingan Gulat PON Papua Ricuh

Suasana saat kericuhan terjadi. (istimewa)

Papua-BP: Pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua cabang olahraga gulat sedikit tercoreng dengan adanya kericuhan yang terjadi di GOR Futsal Dispora, Merauke, Senin 11 Oktober 2021 petang. Kericuhan ini melibatkan suporter Papua dengan wasit juri yang bertugas.

Kejadian ini terjadi ketika pertandingan perebutan perunggu gaya bebas putra kelas 74 kilogram (Kg) antara Rendy Aditya dari Kalimantan Selatan melawan pegulat tuan rumah Heri Fadli.

Pertandingan ini cukup ketat, sebab di detik-detik terakhir Heri yang tertinggal 1-3 berhasil menyamakan angka menjadi 3-3. Pertandingan kembali berjalan ketat, sampai akhirnya muncul pemicu kericuhan pada waktu 3,91 detik.

Jasad Siswi Ditemukan Tanpa Busana di Kebun Sawit Mandailing Natal, Pelaku Sudah Ditangkap

Heri yang melakukan dorongan tepat di garis batas keluar. Pegulat Papua itu menganggap ia kaki Rendy telah keluar garis sehingga ia berhak mendapat poin. Nyatanya, oleh wasit yang bertugas tidak ada nilai yang diberikan.

Papua akhirnya meminta challenge kepada wasit untuk menyaksikan video tayangan ulang. Berdasarkan tayangan ulang, dewan hakim sepakat tidak memberikan nilai bagi Papua, justru mereka memberi nilai kepada Kalsel.

Hal tersebut membuat official dan suporter tuan rumah mengamuk. Alhasil salah seorang suporter perempuan lari masuk ke dalam lapangan dan protes kepada wasit, aksi itu memicu suporter lain datang menggeruduk meja wasit juri.

Pelatih Papua juga ikut mengamuk dan membanting meja juri. Selain itu, televisi yang digunakan sebagai display nilai pecah.

Gunung Marapi Erupsi Lagi, Warga Diminta Waspadai Lahar Dingin

Akhirnya setelah sekitar 1,5 jam berhenti, pertandingan kembali digelar. Namun, tiga kali panggilan Pegulat Papua tidak datang membuat wasit memutuskan kemenangan untuk Kalsel.

“Saya memakai tata aturan yang akan saya lakukan di sini. Ini ajang olahraga, apapun bentuknya kita rangkul semua saudara, ini bukan ajang perkelahian. Kalau tidak setuju maka sesuai aturan jangan ribut dan berkelahi. Apabila dikasih tahu tidak bisa akan kita gunakan rotan dan lakukan tindak pidana,” tegas Kapolres Merauke, AKBP Untung Sangaji. (BP/ngb)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *