Tamara Tyasmara, mantan istri Angger Dimas, mengungkapkan bahwa dia sering menitipkan anaknya, Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante (6), ke seseorang yang diduga sebagai pacar sebelum sang putra meninggal tragis di kolam renang kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Meskipun dia baru pertama kali menitipkan almarhum Dante kepada orang tersebut di wahana kolam renang yang menjadi tempat kejadian meninggalnya sang anak, dikutp dari Okezone.
“Dalam tempat itu (kolam renang Duren Sawit), baru sekali, tapi latihan tidak hanya sekali. Tidak mungkin saya menitipkan anak saya kepada seseorang yang baru saya titipkan sekali, terutama jika orang tersebut tidak dipercaya,” ungkap Tamara di Polda Metro Jaya.
Tamara menegaskan bahwa alasan dia menitipkan Dante ke orang tersebut adalah karena kepercayaan. Dia menyatakan bahwa dia sangat percaya kepada orang tersebut, bahkan lebih dari pada kepada pengasuh resmi sang anak. Hal ini karena dia telah lama mempercayai orang tersebut.
Lebih lanjut, Tamara menjelaskan bahwa bukan sekadar menitipkan anak kepada pria tersebut, tetapi Dante telah berlatih renang bersama orang itu sejak masih bayi. “Bukan hanya menitipkan, tapi memang latihan. Dante sudah mengikuti kursus renang sejak bayi,” tambahnya.
Kepedulian Terhadap Latihan Renang Sejak Bayi
Kisah Tamara Tyasmara membuka cakrawala tentang pentingnya kepercayaan dan keamanan dalam menitipkan anak kepada orang lain. Dia menegaskan bahwa kepercayaan yang telah terjalin selama bertahun-tahun menjadi faktor kunci dalam keputusannya untuk menitipkan Dante kepada seseorang tersebut.
Latihan renang sejak bayi juga menjadi fokus utama Tamara dalam merawat dan mengembangkan bakat Dante. Keputusannya untuk melibatkan Dante dalam kursus renang sejak usia dini menunjukkan kesadaran akan pentingnya keterampilan renang dan keselamatan di sekitar air.
Pesan Keselamatan dan Kepercayaan
Kisah tragis yang menimpa Dante memberikan peringatan kepada semua orang tua tentang pentingnya memastikan keamanan anak saat berada di lingkungan yang berpotensi berbahaya, seperti kolam renang. Selain itu, pentingnya memilih orang yang dipercayai dengan baik untuk merawat dan mengawasi anak-anak juga menjadi poin penting yang bisa dipetik dari pengalaman Tamara.
Kepercayaan adalah pondasi yang kuat dalam hubungan antara orang tua dan pengasuh anak. Memastikan bahwa kepercayaan itu terjaga dengan baik adalah tanggung jawab yang harus diemban oleh kedua belah pihak.
Dalam upaya untuk menghindari tragedi serupa, kesadaran akan keselamatan anak dan memilih orang yang tepat untuk menitipkan anak menjadi hal yang tidak boleh diabaikan. Melalui pengalaman Tamara Tyasmara, kita dapat belajar banyak tentang pentingnya keamanan, kepercayaan, dan kesiapan dalam merawat anak-anak.
Komentar