Medan, HarianBatakpos.com – Istilah Blok Medan yang melibatkan nama Wali Kota Medan Bobby Nasution kini tengah hangat diperbincangkan dalam persidangan kasus suap dan gratifikasi yang melibatkan mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba. Blok Medan yang menjadi sorotan mencuat karena ada dugaan keterlibatan Bobby Nasution dan istrinya, Kahiyang Ayu, dalam pengaturan izin usaha pertambangan (IUP) untuk perusahaan yang diduga dimiliki oleh Bobby Nasution di Halmahera, Maluku Utara.
Kepala Daerah Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, memberikan tanggapan singkat terkait isu ini. Dalam wawancaranya dengan Tribun Medan, Edy Rahmayadi mengungkapkan ketidakpahamannya tentang istilah Blok Medan yang dikaitkan dengan tambang di Maluku Utara.
“Blok Medan itu apa? (soal) tambang di Halmahera?” ujar Edy Rahmayadi saat ditemui di rumah pemenangannya di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Senin (19/8/2024). Edy Rahmayadi menegaskan bahwa Medan berada di Sumut, sedangkan blok tambang yang disebut-sebut berada di Maluku Utara. Ia menganggap ada kesalahan dalam penyebutan Blok Medan yang seharusnya merujuk pada lokasi di Medan.
Lebih lanjut, Edy Rahmayadi menekankan bahwa kesalahan lebih besar jika proyek tambang tersebut benar-benar dilaksanakan di luar lokasi yang disebutkan. “Medan di Sumatera Utara, berarti salah yang nyebut itu, salah. Bahkan yang mengerjakan itu lebih salah lagi. Blok Medan ya di Medan lah (bukan di Malut),” tegasnya.
Di sisi lain, Wali Kota Medan Bobby Nasution memberikan respon terkait pernyataan mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba di persidangan kasus suap di Pengadilan Negeri Ternate. Bobby Nasution menegaskan bahwa Blok Medan yang menjadi bahan pembicaraan dalam persidangan tersebut hanyalah sebuah istilah yang merujuk kepadanya.
Menurut Bobby Nasution, membahas isu tersebut di luar persidangan dianggap tidak etis. “Itu kan hasil sidang. Saya rasa, kalau dikomentari tidak etis. Silakan saja dibahas di persidangan, apapun keputusannya kita ikuti saja,” jelasnya.
Beberapa tokoh, termasuk eks Menko Polhukam Mahfud MD, juga telah meminta KPK untuk memeriksa Bobby Nasution terkait Blok Medan ini, menambah kompleksitas dari kasus yang kini menjadi sorotan publik.
Komentar