Medan, HarianBatakpos.com – Selama Ramadhan 2025, sekolah diperkenankan untuk mempersingkat jadwal pembelajaran. Kebijakan ini bertujuan untuk meringankan beban siswa yang menjalani ibadah puasa. Hal ini disampaikan oleh Moch. Salim Somad, Direktur Sekolah Dasar Kemendikdasmen, yang menekankan pentingnya metode pembelajaran yang efektif dan tidak membebani siswa.
Kebijakan Pembelajaran di Bulan Ramadhan
Dalam konteks pendidikan, kebijakan ini sangat relevan, mengingat siswa perlu fokus pada ibadah. Salim mengungkapkan, “Satuan pendidikan dapat mengatur jadwal pembelajaran lebih singkat dan efektif.” Dengan pendekatan yang lebih fleksibel, diharapkan siswa dapat menjalani puasa tanpa tekanan tambahan dari kegiatan akademik, dilansir dari kompas.com.
Metode Pembelajaran yang Variatif
Salah satu poin penting yang diangkat dalam kebijakan ini adalah variasi metode pembelajaran. Salim menekankan pentingnya menjaga minat siswa agar tidak cepat bosan. “Sehingga peserta didik tidak mudah bosan dan bahkan menjadikan belajar menjadi sebuah kebutuhan,” ujarnya. Melalui metode yang menarik, siswa diharapkan tetap terlibat aktif dalam proses belajar-mengajar.
Kesesuaian dengan Kurikulum
Meski jadwal pembelajaran dipersingkat, materi yang diajarkan tetap harus relevan dengan kurikulum. Salim menjelaskan, “Materi yang diberikan harus tetap relevan dengan kurikulum yang berlaku.” Hal ini bertujuan agar pendidikan tetap terjaga kualitasnya, meski dalam format yang lebih ringkas.
Kegiatan Selama Ramadhan
Selama Ramadhan, siswa juga diharapkan untuk terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat dan meningkatkan iman serta akhlak mulia. Kegiatan seperti tadarus Alquran dan kajian keislaman sangat dianjurkan. Ini adalah kesempatan bagi siswa untuk memperdalam pengetahuan agama sekaligus meningkatkan karakter.
Dengan kebijakan ini, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat berjalan dengan seimbang antara kebutuhan akademis dan spiritual.
Komentar