Uncategorized
Beranda » Berita » TBM 3 Tanaman Sawit di Afdeling I Kebun Rantauprapat Sesuai Dengan Standar Yang Dianjurkan Perusahaan

TBM 3 Tanaman Sawit di Afdeling I Kebun Rantauprapat Sesuai Dengan Standar Yang Dianjurkan Perusahaan

Asisten Afdeling I Kebun Rantauprapat Nahdudin,SP pada saat dikantornya.

Rantauprapat-BP: Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) sawit yang berada di Afdeling I Kebun Rantauprapat  perawatan atau pemeliharaannya sesuai dengan standar yang dianjurkan pihak perusahaan.

Hal ini dikatakan Asisten Afdeling I Kebun Rantauprapat Nahdudin,SP kepada Harian Batak Pos Kamis (14/11) diareal  TMB 3 Afdeling I.Dia menyebutkan bahwa perawatan TBM sawit yang berada diafdelingnya selalu  rutin dilaksanakan ngak pernah lewat rotasi. TBM tersebut adalah Tanaman Konversi (TK) seluas 127,60 hektar Blok C.5.

“Adapun tahapan tahapan yang kita lakukan perawatan TBM sawit adalah global telling,kastrasi tunas pasir pemupukan sesuai dengan rekomendasi perusahaan mengatasi hama Oryctes Rhinoceros seperti ulat api kumbang tanduk,kumbang badak dan lainya,”ujar Nahdu.

Kompolnas Turun Langsung Telususi Kasus Kanit Tipikor Polres Pematangsiantar Diduga Peras Kadis Perhubungan

Ditambahkannya,jarak tanaman merupakan salah satu paktor yang mempengaruhi tingkat produksi tanaman kelapa sawit.Jarak tanaman optimal kelapa sawit adalah 9 m untuk tanaman datar.

Asisten Afdeling I Kebun Rantauprapat Nahdudin,SP menunjukkan areal TBM 3.

Nahdu juga mengatakan perawatan TBM sawit  sangat penting diperhatikan sejak dini yakni membersihkan “piringan” pada tanaman kelapa sawit agar buah dalam tandan tidak terganggu hama. Piringan adalah bulatan di sekeliling tanaman sawit yang tidak boleh ditumbuhi rumput.Pemupukan kelapa sawit dalam hal ini tidak bisa dilakukan sembarangan atau terus-menerus setiap hari diberi pupuk.

Waktu pemupukan biasanya dilakukan ketika curah hujannya kecil dan tidak boleh ketika sedang musim hujan. Pupuk yang baik sebaiknya dapat memperbaiki kemasaman tanah dan merangsang perakaran.Pemupukan dilakukan 2 – 3 kali dalam setahun tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan umur atau kondisi tanaman.

“Pupuk yang kita pakai untuk memupuk TBM ini,Urea,Dolomit,NPK MOB,Kisrit dan Borate,”ungkapnya.

Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Rico Waas: Bersinergi Bangun Masyarakat Beradab

Masih menurut Nahdu,areal TBM tersebut adalah marjinal atau terasan tapi walaupun demikian kondisi tanamannya jagur dan homogen tidak ada yang kuntet dibuktikan mereka dengan memakai alat Drone.”Bahkan sekarang produksi sudah diatas 140 persen  sudah bisa dikirim ke pabrik  komidel 5,77 kg pertandannya,”kata Nahdu. (BP/PN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BatakPos TV

BatakPos TV