Medan, HarianBatakpos.com – Masturbasi atau onani pada laki-laki banyak dianggap sebagai salah satu ‘biang kerok’ terjadinya banyak masalah kesehatan seksual, salah satunya ejakulasi dini. Lantas, apakah ini fakta atau hanya sekadar mitos? Dalam konteks ini, penting untuk memahami peran masturbasi dalam kesehatan seksual pria.
Spesialis andrologi Eka Hospital BSD, dr Christian Christopher Sunnu, SpAnd, menjelaskan bahwa sering masturbasi tidak ada kaitannya dengan ejakulasi dini. “Orang sering mikir kalau kebanyakan masturbasi, kebanyakan nonton porno nanti ejakulasi dini. Itu salah, mitos,” kata dr Sunnu saat berbincang dengan detikcom di Tangerang Selatan, dilansir dari Detikcom.
Sebaliknya, dr Sunnu menambahkan bahwa masturbasi dengan teknik tertentu bisa menjadi salah satu terapi untuk mereka yang memiliki masalah kesehatan seksual, termasuk premature ejaculation. “Justru ada beberapa pasien saya yang saya sarankan untuk masturbasi. Tapi masturbasi dengan teknik start and stop teknik. Itu salah satu obatnya untuk premature ejaculation,” jelasnya.
Teknik start and stop ini juga dapat diterapkan oleh pasangan yang sedang berhubungan seksual. Saat pria merasakan akan mengalami ejakulasi, penis dapat dikeluarkan dari vagina. Setelah itu, kepala penis ditekan dengan dua jari untuk menghilangkan sensasi ingin ejakulasi. “Nanti mulai lagi (penetrasi) 2-3 kali baru dikeluarin (ejakulasi),” tutupnya.
Dengan pemahaman ini, masturbasi tidak hanya dipandang sebagai aktivitas yang berisiko, tetapi juga dapat berfungsi sebagai terapi. Kesadaran akan teknik yang tepat dapat membantu pria mengatasi ejakulasi dini secara efektif dan sehat.
Komentar