Medan, HarianBatakpos.com – Telur setengah matang memang lezat dan banyak digemari, namun di balik kelezatannya, telur yang dimasak setengah matang dapat berisiko mengandung bakteri Salmonella yang berbahaya. Telur setengah matang atau yang belum sepenuhnya matang dapat terlihat dari kuning telur yang masih cair. Telur setengah matang ini, yang sering kali diperoleh dengan merebus telur selama 7 menit, bisa membawa risiko kesehatan jika tidak diolah dengan benar.
Mengonsumsi telur setengah matang memang memanjakan lidah, namun Anda harus waspada terhadap potensi infeksi bakteri Salmonella yang dapat terdapat pada telur mentah atau setengah matang. Bakteri ini bisa ada di bagian luar atau dalam telur tanpa mengubah bentuk, bau, atau rasa telur tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memasak telur dengan benar agar bakteri ini dapat dimusnahkan, dan Anda dapat menikmati telur tanpa khawatir gangguan kesehatan.
Bahaya Bakteri Salmonella dalam Telur Setengah Matang
Telur setengah matang yang terkontaminasi bakteri Salmonella dapat menyebabkan gejala keracunan makanan seperti mual, muntah, demam, sakit kepala, kram perut, diare, bahkan buang air besar berdarah. Gejala ini bisa berlangsung selama 4–7 hari atau lebih lama. Selain itu, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan penyakit demam tifoid atau tifus. Kelompok rentan, seperti ibu hamil, bayi, orang lanjut usia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, berisiko mengalami komplikasi yang lebih serius akibat infeksi Salmonella dari telur setengah matang.
Cara Mengonsumsi Telur Setengah Matang agar Terhindar dari Infeksi Bakteri
Meski vaksinasi pada ayam dapat mencegah infeksi bakteri Salmonella, Anda tetap harus berhati-hati dalam mengolah telur setengah matang. Salah satu cara aman adalah menggunakan telur terpasteurisasi, yang dapat membunuh bakteri Salmonella melalui proses pasteurisasi. Selain itu, berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi risiko infeksi bakteri Salmonella dari telur:
- Konsumsi telur atau makanan yang mengandung telur segera setelah diolah atau simpan di lemari pendingin.
- Rebus telur selama setidaknya 12 menit atau goreng hingga kedua sisi telur matang merata.
- Pastikan telur yang Anda beli tidak memiliki keretakan pada kulitnya dan tidak melebihi usia 30 hari.
- Selalu cuci tangan dan peralatan masak setelah mengolah telur untuk mencegah penyebaran bakteri.
- Hindari menyimpan telur rebus di lemari pendingin lebih dari 3 hari.
Telur Matang vs Telur Setengah Matang Mana yang Lebih Aman?
Meskipun telur setengah matang tetap memiliki rasa yang lezat, mengonsumsi telur matang lebih dianjurkan untuk mencegah infeksi bakteri Salmonella. Telur yang dimasak hingga matang dapat membunuh bakteri yang mungkin ada, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi. Selain itu, memasak telur dengan cara direbus dapat memberikan manfaat gizi yang optimal, tanpa menambah kadar kolesterol yang dapat berisiko bagi kesehatan jantung jika telur digoreng dengan minyak atau mentega.
Jika Anda merasakan gejala keracunan makanan setelah mengonsumsi telur setengah matang, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Komentar