Medan, HarianBatakpos.com – Penemuan terbaru tentang jejak air yang mengalir di Mars dapat mengubah pemahaman kita mengenai sejarah planet tersebut. Temuan ini menunjukkan bahwa atmosfer Mars mungkin lebih hangat dan padat dari yang diperkirakan sebelumnya, memperbesar peluang kehidupan mikroba. Gambar-gambar yang diambil oleh rover Curiosity milik NASA menunjukkan pola unik yang dikenal sebagai riak gelombang (wave ripples), yang mengindikasikan keberadaan air cair di permukaan Mars, dilansir dari Kompas.com.
Jejak Air di Gale Crater
Riak-riak tersebut ditemukan di dua dasar danau kering di Kawah Gale, yang telah dijelajahi Curiosity sejak Agustus 2012. Struktur kecil berbentuk punggung bukit ini mirip dengan pola di sepanjang tepi danau di Bumi, menunjukkan bahwa air pernah mengalir di sana. Temuan ini penting karena air adalah elemen fundamental bagi kehidupan. Claire Mondro, sedimentolog dari CalTech, menjelaskan, “Memperpanjang masa kehadiran air cair memperbesar peluang untuk keberadaan mikroba di Mars.”
Mengapa Temuan Ini Berbeda?
Sebelumnya, beberapa model ilmiah berpendapat bahwa air di Mars kemungkinan tertutup oleh lapisan es sebelum menguap. Namun, pola riak yang ditemukan kali ini menunjukkan skenario yang lebih kompleks, memberikan petunjuk baru tentang iklim Mars yang mungkin lebih ramah bagi kehidupan mikroba. Temuan ini tidak hanya memperkaya pemahaman kita tentang sejarah geologi Mars tetapi juga meningkatkan peluang pencarian kehidupan di luar Bumi.
Langkah Selanjutnya dalam Eksplorasi Mars
Tim ilmuwan berencana untuk menganalisis lebih banyak data dari Curiosity dan misi Mars lainnya. Dengan mempelajari lapisan sedimen purba, mereka berharap dapat menemukan bukti lebih konkret tentang keberadaan kehidupan mikroba di masa lalu. Jika terbukti, ini akan memperkuat teori bahwa Mars pernah memiliki kondisi lingkungan yang stabil dan hangat cukup lama untuk mendukung kehidupan.
Komentar