Uncategorized
Beranda » Berita » Tenun Ulos Masih Jadi Produk Unggulan di Taput

Tenun Ulos Masih Jadi Produk Unggulan di Taput

Ilustrasi - Ratusan penari membentangkan kain ulos terpanjang di dunia pada pembukaan Festival Danau Toba (FDT) di Balige, Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara, Rabu (17/9/2014). Foto: IST

Harianbatakpos.com – Bertenun kain ulos oleh sekitar 5.669 petenun se Tapanuli Utara, Sumatera Utara masih menjadi produk unggulan teratas dan kegiatannya ditekuni oleh sebagian besar masyarakat setempat.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tapanuli Utara, Marco Panggabean di Tarutung, Rabu, mengatakan, ulos asal Tapanuli Utara telah memasuki pasar internasional melalui jalur pribadi, meski secara detail hal tersebut menjadi gawean Dinas Perdagangan setempat.

Pemerintah saat ini terus mengkampanyekan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang bertujuan agar masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk UMKM lokal.

Sindrom Patah Hati: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Jantung Pria

Menurut Marco Panggabean, keistimewaan ulos dengan ciri khas yang didasarkan pada motif yang dimiliki terpaut erat dengan budaya asal.

Sementara, produk hasil tenunan kelompok masih memasuki pasar lokal yang ada.

“Dua tahun lalu, berdasarkan kerja sama dengan Bekraf, ada 20 merek produk taput yang telah didaftarkan berupa barang ukiran berbahan kayu, kerajinan rotan, makanan ringan, gitar, termasuk ulos,” sebutnya.

Untuk pengembangan pemasaran produk ulos dimaksud, pihaknya telah membantu para pegiat dalam mendapatkan HAKI ulos demi memudahkan pemasaran.

Greenpeace Kritik Pernyataan Bahlil Soal Tambang Raja Ampat

“Akan tetapi, selain ulos, masih ada sejumlah produk unggulan lainnya, mulai dari kacang Sihobuk, kopi olahan, gitar, ragam makanan ringan, hingga kriya dan miniatur,” jelasnya.(Ant)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan