Medan-BP: Presidium Merah Putih Community Sumut Dedy Harvi Syahari me gecam keras dugaan politik balas budi dan loby tingkat tinggi untuk menduduki jabatan 3 Direksi BUMD Pemko Medan khususnya Direksi PD Pasar Kota Medan yang paling banyak pesertanya.
Dedy mengatakan hal itu pada wartawan di Medan, Selasa (6/7/2021) menjawab pertanyaan seleksi dan asissment 3 BUMD Pemko Medan yang sedang berjalan di USU Medan kerjasama dengan Panitia Seleksi(Pansel).
Pada hari terakhir ujian atau wawancara atau bahasa kerennya pshycotest, lanjutnya lagi, timbul sebuah pertanyaan setelah mendengar isu isu miring yang kalau persentasenya mendekati sebuah kebenaran, sekali lagi mendekatii 99 % itu benar dan yang bisa memutar balikkan keadaan bisa itu di angka 1% !
Beberapa kandidat ada yang senyum dan ada pula yang kayak tak enaklah kalau di lihat mulai dari roman mukanya, entah betul atau tidak itu fakta.
Cari punya cari informasi baik di lokasi maupun di luar lokasi beredar isu tak sedap didengar, yang artinya sepenggal kekecewaan itu ada dari apa yang mereka lontarkan yang salah satunya adalah formalitas.
Mungkin salah dengar informasi atau coba mematahkan semangat itu, karena pelaksanaan seleksi ini dilakukan dengan anggaran pemerintah dan dinalankan oleh panitia pelaksana yang berasal dari ASN dan dijalankan oleh para dosen dosen di USU yang punya integritas dalam membuat regulasi seleksi berdasarkan arah serta aturan dari pemko Medan.
” Perlu diingat ini pakai uang rakyat dan bukan uang pribadi Walikota. Uang rakyat,” tandasnya blak-blakan.
Artinya, Walikota harus memilih calon yang lulus seleksi yang dilaksanakan di Universitas Sumatera Utara, memiliki kemampuan management pasar, punya kapabelitas , integritas dan moral yang baik untuk memimpin perusahaan milik masyarakat kota Medan yang di wakili oleh Walikota Medan.
Bukan sok pandai atau melangkahi para tokoh pemimpin organisasi pasar yang senior, namun hari ini jelas kurang per caya dan khawatir dan ragu dengan integritas walikota medan dalam konteks pemilihan direksi BUMD Psmko Medan terutama PD Pasar Kota Medan.
Kabar tak sedap
Terlepas dari ucapan salah seorang kandidat bahwa seleksi ini sudah tidak murni lagi, karena nama nama yang nantinya duduk menjabat sudah ada di tangan walikota Medan.
Kalau memang benar, adanya dugaan titipan nama itu dari hasil lobi lobi ataupun balas budi politik, maka seleksi itu jelas menghamburkan dana semata.
Terus terang, kalau hasil dari balas budi politik atau titipan titipan semata, maka tak ayal akan menghasilkan sosok sosok direksi yang tidak memiliki konsep menata pasar dan hanya copy paste kerjaan lama serta mengulang dari awal pekerjaan yang seharusnya sudah menjadi acuan untuk mencapai target pendapatan dan menyelesaikan permasalahan yang sangat kompleks baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Kolaborasi yang di agung agungkan selama ini apakah sekedar LIPS SERVICE??? Atau etika pola pola atau gaya lama di lakukan hanya untuk menyenangkan atau memberikan penghargaan karena sudah berjasa di pilkada Kota Medan kemarin?
Sebagai masyarakat dan sebagai pendukung meski hanya relawan ini juga harus sampaikan ini kepada walikota Medan.
Kami hanya berharap mewakili suara pedagang, lanjut Deddy yang sangat concern menyuarakan nasib pedagang itu,
Cerdaslah dan biarkan team seleksi dengan independent mengusulkan nama nama yang di anggap pantas untuk di majukan dan menjadi pilihan dan bukan malah menjadikan politik balas budi sebagai acuan. (BP/EI)
Komentar