Jakarta-BP: Menunda sarapan pagi sudah menjadi hal yang lumrah dan sering dilakukan oleh banyakorang, terutama para pekerja kantoran. Kebiasaan ini sempat ditentang oleh para ahli gizi karena mereka mengklaim bahwa sarapan adalah makanan terpenting yang memberikan sumber energi tambahan.
Namun sebuah penelitian baru menemukan bahwa, seseorang yang sering menunda sarapan pagi, dan menyantap makan malam lebih awaldipercaya dapat membantu menurunkan berat badan.
Penelitian ini dilakukan oleh sejumlah peneliti dari University of Surrey. Mereka mengatakan, seseorang yang menunda sarapan hingga 90 menit, dan menyantap makan malam lebih awal cenderung memiliki kandungan lemak yang sangat rendah.
Uniknya, Anda tidak perlu tersiksa menyantap potongan seledri atau menu diet lainnya untuk mencoba cara ini.
Para partisipan diminta untuk menggunakan pola makan yang sama selama kurang lebih 10 minggu. Peneliti kemudian menyelidiki dampak perubahan waktu makan pada asupan makanan, komposisi tubuh, dan penanda risiko darah untuk diabetes dan penyakit jantung.
Ada dua kelompok dalam penelitian ini, pertama partisipan yang selalu menyantap sarapan 90 menit lebih lambat dari biasanya, dan waktu makan malam mereka pun lebih cepat. Kelompok lainnya adalah partisipan yang selalu menjaga waktu mereka sama seperti biasanya.
Para partisipan juga diharuskan untuk memberikan sample darah dan menyerahkan buku diet harian mereka yang harus diisi sebelum dan selama penelitian berlangsung.
Mereka memiliki kebebasan penuh dalam mengatur menu makanan yang hendak disantap. Dari pola inilah peneliti dapat menilai apakah diet jenis ini mudah diikuti dalam kehidupan sehari-hari.
Tim peneliti University of Surrey menemukan bahwa mereka yang mengubah waktu makan dari waktu normal, cenderung mengalami penurunan lemak hingga dua kali lipat dibandingkan mereka yang makan seperti hari-hari biasa.
Meskipun tidak ada batasan pada apa yang bisa dimakan oleh para partisipan, para peneliti menemukan bahwa partisipan yang mengubah waktu makan, porsi makanannya cenderung lebih sedikit.
Menurut hasil penelitian, makan pada interval waktu tersebut dapat membuat nafsu makan berkurang, mengurangi ngemil menjelang siang, dan mencegah keinginan untuk menyantap makanan lainnya, terutama di malamhari.
“Meskipun penelitian ini terbilang kecil, tapi dapat memberi kami wawasan yang sangat berharga tentang bagaimana perubahan kecil pada waktu makan dapat memiliki manfaat bagi tubuh kita,” tutur Dr Jonathan Johnson berkata, selaku pemimpin penelitian.
“Pengurangan lemak pada tubuh akan mengeurangi risiko seseorang terkena oebesitas dan penyakit berbahaya lainnya. Jadi sangat penting untuk meningkatkan kesehatan kita secara keseluruhan,” tukasnya.
Sumbe: Okzone (JP)
Komentar