HarianBatakpos.com – Kasus misterius tewasnya Pemas (18), seorang pemuda yang ditemukan meninggal dalam kondisi kerangka di kebun sawit Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, terus menjadi fokus penyelidikan polisi. Dugaan kuat mengarah pada motif perampokan yang berujung pada pembunuhan, menyisakan pertanyaan yang belum terjawab.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa keluarga korban mengklaim bahwa saat Pemas pergi dari rumah pada 27 April 2024, ia membawa handphone dan motornya. Namun, saat mayatnya ditemukan, motor dan handphone tersebut tak ada di lokasi kejadian, menimbulkan kecurigaan bahwa kasus ini mungkin merupakan aksi perampokan yang berujung pada pembunuhan.
Kanit Reskrim Polsek Keluang, Ipda Ferry Pradana, mengonfirmasi bahwa hingga saat ini, polisi masih berupaya mencari keberadaan handphone dan motor korban sesuai laporan keluarga. Motor yang hilang adalah Yamaha Aerox merah putih, dan nomor handphone Pemas telah tidak aktif sejak tanggal kepergiannya.
Kuat dugaan bahwa Pemas menjadi korban perampokan sadis semakin menguat. Kasat Reskrim Polres Muba, AKP Bondan Try Hoetomo, menyatakan bahwa polisi sedang mendalami dugaan tersebut dan melakukan penyelidikan menyeluruh. Bondan juga mengungkapkan bahwa identitas kerangka yang ditemukan telah terkuak setelah ibu korban mengidentifikasi sejumlah pakaian dan kemiripan struktur gigi.
Kerangka Pemas pertama kali ditemukan oleh seorang pemanen sawit di kebun kelapa sawit pada Senin (6/5) sekitar pukul 06.00 WIB. Selain tulang tengkorak, ditemukan juga beberapa pakaian dan tulang belakang. Hasil autopsi mengonfirmasi bahwa kerangka tersebut adalah Pemas, pemuda desa Cipta Praja, Kecamatan Keluang, Muba.
Kasus ini terus menjadi sorotan dan diharapkan polisi dapat segera mengungkap kebenaran di balik kematian tragis Pemas serta menangkap pelaku yang bertanggung jawab atas peristiwa ini.
Komentar