Medan, HarianBatakpos.com – Dalam langkah yang mengejutkan pasar cryptocurrency, Tesla baru-baru ini memindahkan hampir seluruh kepemilikan Bitcoin-nya ke dompet yang tidak dikenal. Langkah ini memicu spekulasi di kalangan komunitas crypto tentang kemungkinan penjualan Bitcoin dalam waktu dekat.
Detail Pemindahan
Pada hari Selasa, dompet yang terkait dengan Tesla memindahkan lebih dari 11.500 Bitcoin ke alamat yang tidak diketahui. Menurut data dari firma analitik crypto, Arkham Intelligence, pemindahan ini menyisakan hanya Rp103 (atau $6,65) dalam Bitcoin di dompet Tesla. Meskipun jumlah ini dianggap tidak signifikan, perhatian komunitas cryptocurrency tetap terfokus pada langkah tersebut.
Laporan dari Arkham Intelligence menunjukkan bahwa Bitcoin yang dipindahkan tidak terhubung dengan bursa crypto mana pun. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Tesla mungkin tidak bersiap untuk penjualan segera. Namun, banyak pengamat pasar berpendapat bahwa pemindahan ini bisa menjadi tanda awal sebelum penjualan besar di masa depan, meskipun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Tesla.
Sejarah Bitcoin Tesla
Tesla pertama kali menarik perhatian publik di dunia cryptocurrency pada tahun 2020 ketika mengumumkan pembelian Bitcoin senilai Rp23,3 triliun ($1,5 miliar). Ini merupakan salah satu investasi korporasi terbesar di cryptocurrency pada saat itu. Sejak itu, perusahaan ini secara bertahap mengurangi kepemilikannya.
Pada kuartal pertama tahun 2021, Tesla menjual sekitar 10% dari total pembelian Bitcoin awalnya. Penjualan yang lebih signifikan terjadi pada Juli 2022, di mana Tesla melepaskan 75% dari sisa Bitcoin mereka saat harga Bitcoin berada di sekitar Rp372.888.000 ($24.000). Meskipun mengalami penjualan besar, Tesla masih mempertahankan sekitar 11.509 BTC, yang telah mengalami kenaikan nilai yang substansial sejak saat itu. Sebelum pemindahan terbaru, harga Bitcoin berada di sekitar Rp1.033.270.500 ($66.500), menjadikan nilai kepemilikan Tesla sekitar Rp767 triliun.
Spekulasi Mengenai Langkah Selanjutnya
Hingga saat ini, Tesla belum memberikan penjelasan resmi mengenai pemindahan Bitcoin dalam jumlah besar ke dompet yang tidak dikenal. Meskipun begitu, Tesla tetap menjadi pemegang Bitcoin terbesar keempat di antara perusahaan publik di Amerika Serikat, di bawah MicroStrategy, Marathon Digital Holdings, dan Riot Platforms, menurut data dari BitcoinTreasuries.
Keputusan untuk memindahkan Bitcoin ini muncul di saat hubungan Tesla dengan cryptocurrency cukup beragam. Pada tahun 2021, Tesla sempat mengumumkan akan menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran untuk kendaraan mereka. Namun, keputusan tersebut dibatalkan dua bulan kemudian. CEO Tesla, Elon Musk, menyatakan bahwa masalah lingkungan terkait penambangan Bitcoin adalah alasan utama di balik keputusan tersebut.
Walaupun Tesla dan SpaceX memegang Bitcoin dalam neraca keuangan mereka, Musk sendiri tidak menunjukkan komitmen yang kuat terhadap cryptocurrency. Dalam sebuah wawancara pada Juli 2023, Musk mengakui bahwa Bitcoin memiliki keunggulan, tetapi dia menyatakan lebih menyukai Dogecoin.
Penutup
Pemindahan besar-besaran Bitcoin oleh Tesla telah menarik perhatian dan spekulasi dari pasar. Hingga saat ini, belum ada kejelasan apakah langkah ini merupakan tanda dari penjualan besar yang akan datang. Sebagai salah satu pemegang Bitcoin terbesar, tindakan Tesla akan terus diawasi oleh para investor dan komunitas crypto.
Komentar