Jakarta, HarianBatakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpotensi bergerak menguat seiring dengan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed untuk menurunkan tingkat suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps). Langkah ini menjadi sinyal positif bagi pasar saham Indonesia.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 33,28 poin atau 0,43 persen ke posisi 7.862,41. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 juga naik 5,65 poin atau 0,58 persen ke posisi 975,90.
IHSG Berpotensi Menguat
“IHSG berpeluang menguat terbatas,” ujar Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis. Optimisme ini didukung oleh keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen dari sebelumnya 6,25 persen.
Selain itu, suku bunga Deposit Facility dipangkas menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Ini adalah pemangkasan pertama sejak Februari 2021, menandai berakhirnya era suku bunga tinggi.
Saham Sektor Properti dan Otomotif Menguat
Pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan BI diprediksi meningkatkan aktivitas saham-saham di sektor perbankan, properti, dan otomotif yang sensitif terhadap perubahan suku bunga.
Di tingkat global, The Fed dalam pertemuan FOMC pada 17-18 Desember 2024 memutuskan memangkas tingkat suku bunga acuannya sebesar 50 bps menjadi 4,75-5,00 persen. Proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan suku bunga berada di level 3,4 persen, yang mengindikasikan adanya pemotongan sebesar 100 bps atau 1 persen. Pada 2026, suku bunga diharapkan turun menjadi 2,9 persen atau dipangkas 50 bps.
Proyeksi Ekonomi dan Inflasi AS
Selain kebijakan suku bunga, The Fed juga merilis Ringkasan Proyeksi Ekonomi (Summary of Economic Projections/SEP). Dokumen SEP terbaru memperkirakan inflasi pengeluaran konsumsi pribadi warga AS (PCE) turun menjadi 2,3 persen pada akhir 2024 dan 2,1 persen pada akhir 2025. Tingkat pengangguran diperkirakan akan berada di angka 4,4 persen pada 2024 dan 2025. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 2,1 persen hingga 2024 dan 2 persen pada tahun 2025.
Wall Street Ditutup Melemah
Sementara itu, bursa AS Wall Street ditutup melemah, jauh di bawah level tertinggi intraday mereka. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 103,08 poin atau 0,25 persen menjadi 41.503,10, indeks S&P 500 turun 16,32 poin atau 0,29 persen menjadi 5.618,26, dan Nasdaq Composite turun 54,76 poin atau 0,31 persen menjadi 17.573,30.
Bursa Saham Regional
Pada perdagangan bursa saham regional Asia pagi ini, indeks Nikkei menguat 907,60 poin atau 2,49 persen ke 37.287,80. Indeks Hang Seng menguat 52,94 poin atau 0,30 persen ke 17.712,96, indeks Shanghai melemah 6,68 poin atau 0,25 persen ke level 2.710,59, dan indeks Straits Times menguat 5,86 poin atau 0,16 persen ke 3.598,28.
Komentar