Jakarta, HarianBatakpos.com – PT Pertamina Patra Niaga menyatakan bahwa saat ini tidak ada ketergantungan yang signifikan terhadap bahan bakar minyak (BBM) dari Timur Tengah. Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas potensi gangguan suplai atau ketersediaan BBM akibat meningkatnya konflik di wilayah tersebut.
Manajer Media and Stakeholder Management PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menegaskan hal tersebut dalam konfirmasi di Kantor BPH Migas, Jakarta, pada Jumat. Menurutnya, relatif tidak ada ketergantungan pada BBM dari Timur Tengah pada saat ini.
Wulansari menjelaskan bahwa suplai BBM terus dijaga di level 20 hari dan telah diamankan dari produksi kilang dan kargo dari kawasan Asia. “Pertamina Patra Niaga mengatur stok BBM di level yang optimum untuk mengantisipasi potensi disrupsi suplai,” ujarnya.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Wulansari menegaskan komitmen Pertamina untuk menjaga pasokan BBM dan LPG nasional. Perusahaan juga berkomitmen untuk menyalurkan LPG dan BBM sesuai kebutuhan masyarakat guna mendukung kegiatan ekonomi dan konsumsi dalam negeri.
“Terkait harga BBM dan LPG, Pertamina Patra Niaga juga berkomitmen mendukung kebijakan dan upaya pemerintah menjaga perekonomian nasional lebih stabil dan kondusif,” tambahnya.
Untuk menghadapi risiko kenaikan biaya akibat pelemahan nilai tukar, Pertamina telah melakukan sejumlah mitigasi seperti “hedging” nilai valuta asing, efisiensi biaya distribusi, serta mencari sumber LPG dan BBM yang paling optimum.
“Dinamika harga yang fluktuatif ini telah dimitigasi agar tidak mengganggu operasional perusahaan,” kata Wulansari.
Meskipun terjadi ketegangan geopolitik di Timur Tengah, PT Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa suplai BBM nasional tetap aman. Upaya mitigasi dan strategi pengadaan yang telah dilakukan diharapkan dapat memastikan kelancaran pasokan bahan bakar di dalam negeri.
Sementara itu, pada Sabtu malam lalu, Korps Garda Revolusi Islam Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel dalam serangan langsung pertamanya di wilayah Israel. Serangan itu merupakan respons atas serangan udara terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah pada awal April.
Israel juga melancarkan serangan udara terhadap Iran sebagai tanggapan atas serangan rudal dan drone Teheran pada akhir pekan lalu. Ledakan yang dilaporkan terjadi di dekat Kota Isfahan direspon oleh sistem pertahanan udara Iran dengan melibatkan sejumlah provinsi di negara tersebut.
Komentar