Medan, harianbatakpos.com – Kurang tidur seringkali diabaikan sebagai faktor risiko stroke. Kasus Harry Pantja, seorang aktor yang mengalami beberapa serangan stroke, menjadi contoh nyata. Ia mengungkapkan bahwa kebiasaan tidurnya yang buruk di masa lalu berkontribusi pada kondisi kesehatannya saat ini. Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, kurang tidur dapat meningkatkan risiko stroke secara signifikan.
Studi terbaru menunjukkan bahwa tidur kurang dari 5 jam per malam meningkatkan risiko stroke tiga kali lipat. Sementara itu, tidur lebih dari 9 jam juga berisiko. Dr. Santi, seorang spesialis manajemen kesehatan, menyatakan bahwa rata-rata orang dewasa memerlukan waktu tidur 7-9 jam. Namun, kebutuhan ini dapat bervariasi berdasarkan faktor genetik, umur, dan kesehatan individu.
Pakar kesehatan juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat secara keseluruhan. Mengelola tekanan darah, pola makan yang sehat, dan olahraga teratur adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menurunkan risiko stroke. Selain itu, pengelolaan stres dan menjaga berat badan ideal juga berperan penting dalam menjaga kesehatan.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kebutuhan tidur masing-masing individu dan melaksanakan gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan stroke.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar