HarianBatakpos – Departemen Kehakiman AS (DOJ) dan Biro Investigasi Federal (FBI) telah mengumumkan dakwaan terhadap tiga warga negara Inggris atas skema penipuan non-fungible token (NFT) yang melibatkan proyek NFT Evolved Apes. Proyek NFT ini menjanjikan pengembangan game, namun berakhir dengan penipuan yang merugikan banyak investor.
Jaksa AS Damian Williams menjelaskan para terdakwa melakukan penipuan untuk menaikkan harga karya seni digital melalui janji palsu tentang pengembangan videogame. Menurut Williams, “Mereka diduga mengambil dana investor, tidak pernah mengembangkan game tersebut, dan mengantongi hasilnya.” Pernyataan ini menggambarkan modus operandi dari skema penipuan yang dikenal dengan istilah “rugpull”.
BACA JUGA: Harga Bitcoin dan Kripto Teratas Alami Pergerakan Beragam
Asisten Direktur Penanggung Jawab FBI, James Smith, mengatakan tiga warga inggris ini diduga merupakan bagian dari skema untuk menaikkan harga NFT dengan kebohongan kepada publik tentang pengembangan videogame terkait. “FBI tetap berkomitmen untuk mengejar mereka yang melakukan skema penipuan karena keinginan egois untuk mendapatkan keuntungan cepat,” jelas Smith. Tindakan ini mencerminkan integritas bisnis yang buruk dan melanggar kepercayaan yang diberikan pembeli kepada penjual.
Mereka menipu pelanggan tanpa memenuhi janji, tidak hanya mencerminkan integritas bisnis yang buruk, tetapi juga melanggar kepercayaan implisit yang diberikan pembeli kepada penjual saat membeli suatu produk, baik itu produk fisik di toko atau digital yang disimpan di blockchain.
Menurut dakwaan, pada musim gugur 2021, ketiga terdakwa melakukan sejenis penipuan yang umumnya dikenal sebagai skema rugpull. Dalam skema ini, pengembang mengiklankan proyek digital, mengumpulkan dana dari pembeli, kemudian meninggalkan proyek dan menyimpan dana tersebut. Tindakan ini telah menyebabkan kerugian besar bagi para investor yang percaya pada janji-janji palsu pengembangan game tersebut.
Komentar