Medan-BP: Anggota Komisi D DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan dan Alisyahbana laksanakan reses ke Daerah Pemilihan Sumut 7 yakni Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas Utara dan Padang Lawas.
Dalam Reses tersebut ada beberapa usulan dari masyarakat terkait masalah lambannya pembangunan dan beberapa masalah tenaga honorer yang pelaksanaannya berpusat di Desa Aek Batang paya Tapsel.
Ketika itu, Minggu, 28 Oktober 2018 pada Sidang I Tahun V DPRD Sumut, tim reses yaitu Sekretaris Komisi D dan Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan menerima laporan dan usulan masyarakat diantaranya yakni Kari Bonar Siregar tentang peningkatan jalan Kabupaten dan jalan Nasional simpang pengkolan menuju Desa Aek Batang Paya.
Abdullah Ritonga mengusulkan pembangunan bendungan untuk kebutuhan pertanian dan kebutuhan sehari- hari di sungai Aek Batang Paya.
Sedangkan ibu Boru Siregar mengusulkan agar ada penambahan guru SD ASN di Desa Aek Batang Paya. Karena selama ini hanya ada 3 orang guru ASN, selebihnya merupakan guru honor. Karena itu, kata Boru Siregar kapada tim reses agar mengangkat guru honorer menjadi ASN, harapnya.
Masalah lainnya, kata Sutrisno adalah setiap kali musim tanam padi tiba, pupuk bersubsidi selalu hilang dari pasar.
Kemudian Bidan desa yang ditempatkan oleh dinas kesehatan kabupaten tapanuli selatan sangat jarang berada di tempat, sehingga setiap kali ada yang hendak melahirkan, terpaksa diangkut sejauh 15 KM menuju kota Sipirok, beber warga dihadapan tim reses.
Selanjutnya masalah komitmen PLTA Simarboru turut menjadi laporan warga. Dimana masyarakat menjadi karyawan belum dipenuhi.
Kata Sutrisno, masyarakat juga belum mendapat keadilan dari PT NSHE sebagai kontraktor pembangunan PLTA Simarboru terkait ganti rugi tanah dan tanaman terdampak. Beberapa bidang tanah telah dieksekusi tanpa melalui musyawarah atau kesepakatan.
Masyarakat mengharapkan ada acara pemberian pago- pago, acara adat dari pihak PT. NSHE terhadap masyarakat Desa Aek Batang Paya meliputi tiga dusun, dusun paske, dano lombang dan gunung hasahatan. (BP/MM)
Komentar