Headline Internasional
Beranda » Berita » Tindakan Evakuasi Tentara Israel dan Konflik di Palestina dan Lebanon

Tindakan Evakuasi Tentara Israel dan Konflik di Palestina dan Lebanon

HarianBatakpos.com, Jakarta  BP: Pada tanggal 1 Juli 2024, Tentara Pertahanan Israel (IDF) melakukan tindakan pengusiran terhadap warga Gaza dari wilayah Khan Younis, Palestina. Alasan di balik evakuasi ini adalah untuk melindungi warga dari potensi serangan darat di kota Gaza selatan.

 

IDF sebelumnya telah mengundurkan diri dari Khan Younis pada bulan April setelah beroperasi selama empat bulan, namun kini kembali untuk operasi yang lebih kecil di kota selatan. Dalih yang digunakan IDF adalah serangan roket Hamas dari Khan Younis ke wilayah perbatasan Israel, yang mendorong tindakan evakuasi besar-besaran yang menimbulkan ketakutan di kalangan warga setempat.

Black Box Ditemukan, Tragedi Air India Masuk Tahap Investigasi

 

Pejuang Islam Hamas dilaporkan berhasil membunuh dua tentara IDF selama serangan di Khan Younis pada tanggal 1 Juli 2024. Sersan Mayor Nadav Elchanan Knoller dan Mayor Eyal Avnion adalah dua dari korban Israel dalam konflik tersebut, seperti disadur dari laman SERAMBINEWS.COM.

 

Serangan ini menambah jumlah korban dari pasukan Israel, yang berjuang dalam operasi militer di Jalur Gaza dan sepanjang perbatasan. Selain kedua tentara yang tewas, ada juga prajurit lain yang terluka parah dalam situasi yang terjadi. IDF masih melakukan investigasi terkait kejadian ini.

Isu Empat Pulau Hadiah untuk Jokowi Dibantah, Kemendagri Buka Suara

 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara terang-terangan mengungkapkan keinginannya untuk mendirikan pemerintahan sipil di Gaza tanpa melibatkan Otoritas Palestina (PA). Meskipun sebelumnya menentang keterlibatan PA, Netanyahu mulai mempertimbangkan individu yang terkait dengan PA untuk mengelola Gaza setelah konflik dengan Hamas. Meskipun menolak gagasan negara Palestina di Gaza, Netanyahu ingin membentuk pemerintahan sipil dengan dukungan warga Palestina setempat.

 

Jenderal Angkatan Udara AS, Charles Q Brown, menyatakan bahwa AS tidak akan bisa memberikan dukungan yang sama efektifnya seperti sebelumnya dalam konflik Israel dengan Hizbullah di Lebanon. Serangan Israel ke Lebanon berpotensi mendapatkan respons dari Iran, menantang pertahanan udara Israel dan AS. Pemerintah AS berupaya mencegah eskalasi konflik dengan menekankan pentingnya solusi diplomatik.

 

Perwira militer AS memperingatkan bahwa Iran berpotensi mendukung Hizbullah dalam konflik dengan Israel di Lebanon. AS juga dihadapkan pada tantangan untuk menguatkan pertahanan udara Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berharap konflik dapat diselesaikan secara diplomatis, namun tetap siap bertindak jika diperlukan. AS dan Israel berusaha meredakan ketegangan di wilayah tersebut melalui upaya diplomatik yang intensif.

 

Situasi di Palestina dan Lebanon semakin tegang, dengan konflik yang berpotensi meluas dan melibatkan lebih banyak pihak. Perang antara Israel dan Hizbullah dapat berdampak buruk bagi kedua belah pihak, dengan banyak korban sipil yang mungkin terjadi.

 

Meningkatnya konflik juga membuka peluang untuk keterlibatan kelompok pejuang Islam lain yang didukung Iran. Perlunya solusi diplomatik untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut menjadi fokus utama dalam upaya menjaga perdamaian dan kestabilan di wilayah tersebut.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan